Samarinda (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) menyatakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilakukan di provinsi ini terbukti efektif mengendalikan inflasi, yakni dari 577 kali GPM yang digelar sepanjang 2024 berhasil menahan inflasi di angka 1,47 persen.
Inflasi Kaltim sepanjang 2024 yang sebesar 1,47 persen ini masih di bawah inflasi nasional yang sebesar 1,57 persen di tahun yang sama. Sedangkan dalam dua bulan ini (Januari dan Februari 2025) Kaltim berturut-turut mengalami deflasi.
"Tahun ini tentu GPM masih menjadi giat prioritas dalam upaya mengendalikan inflasi karena 577 kali GPM tahun lalu cukup efektif, namun berapa kali GPM tahun ini akan digelar, tentu menyesuaikan situasi perkembangan harga dan stok komoditas," ujar Kepala BI Provinsi Kaltim Budi Widihartanto, di Samarinda, Sabtu.
Budi yang juga Wakil Ketua I Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim ini melanjutkan, sebanyak 577 GPM tersebut bukan saja digelar oleh TPID dan pihak terkait di Provinsi Kaltim, tapi juga oleh TPID dan organisasi perangkat daerah di masing-masing kabupaten/kota.
BI bersama TPID Kaltim, kata Budi, melakukan pengendalian inflasi dalam kerangka 4K, yakni menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan dan terus melakukan komunikasi efektif mulai dari hulu hingga hilir.
Dalam hal ini, TPID akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam pengendalian inflasi melalui strategi 4K untuk mencapai target inflasi yang rendah dan stabil, guna mendukung pertumbuhan ekonomi Kaltim lebih tinggi dan berkelanjutan.
"Salah satu faktor yang menyebabkan fluktuasi harga di Kaltim adalah ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah, yakni rata-rata mencapai 70 persen, sehingga cara yang dilakukan antara lain memastikan distribusi barang lancar dan mengupayakan menaikkan produktivitas lokal," ujar Budi.
Seandainya yang pihaknya lakukan saat ini hingga menjelang Idul Fitri mendatang adalah meningkatkan pemantauan harga sekaligus memastikan bahan kebutuhan pokok tetap aman, untuk mencegah lonjakan harga.