Kota Balikpapan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan menyebutkan curah hujan yang tinggi membuat harga ikan layang, tomat, dan kangkung, juga bayam, melonjak di Kota Minyak menjadi penyumbang nilai inflasi 1,11 persen dalam perbandingan tahun ke tahun (year to year/yoy) atau 0,33 untuk perbandingan bulan ke bulan (month to month/mtm).
"Jelang akhir tahun lalu beberapa kali kebun kangkung petani di Sumber Rejo kebanjiran, mengakibatkan gagal panen," kata Iqbal, pedagang sayur di Pasar Pandansari, Minggu.
Ia mengatakan kangkung dari Sumber Rejo yang disebut pedagang kangkung premium karena warnanya daunnya yang hijau tua segar dan batang yang tampak kokoh, lazimnya dijual Rp5-7 ribu per ikat.
Menurutnya kangkung ini adalah kangkung air (Ipomoea aquatica) yang memang tumbuh subur di rawa-rawa di Kelurahan Sumber Rejo, di sekitar waduk Kampung Timur, hingga sepanjang Sungai Ampal. Saat banjir yang artinya pasokan sangat menurun atau bahkan tidak ada, kangkung yang tersisa naik harga antara Rp8-12 ribu per ikat.
Bila pasokan sedang terhambat dan harga lagi melambung, "Ya kita sabarlah. Untuk sementara pakai kangkung dari kilo dulu," kata David, pengusaha kuliner yang satu restorannya jadi tempat mampir sebelum orang pergi ke IKN Nusantara.
Kangkung dari kilo, yang disebut kangkung darat (Ipomoea reptans), memang relatif stabil pasokannya karena ditanam di galangan di darat. Sebab pasokannya stabil dari kawasan pertanian di utara Balikpapan, maka harganya juga tidak turun naik dramatis, rata-rata Rp5 ribu per ikat.
Pada Desember lalu, menurut Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan, curah hujan Balikpapan mencapai 300-400 mm. Curah hujan berhubungan dengan harga tomat atau pun ikan layang dari aspek cuaca. Karena pasokan lokal yang tidak mencukupi, tomat yang ada di Balikpapan didatangkan dari sentra-sentra pertanian di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Sebab cuaca tak bersahabat, kapal pengangkut hasil bumi tersebut biasa terlambat beberapa jam di Pelabuhan Semayang.
"Sebagian kami juga segan melaut kalau sudah hujan sepanjang malam," kata Selle, nelayan di Manggar, Balikpapan Timur. Nelayan tak melaut, berkurang pula pasokan ikan ke pasar.
Karena itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) Balikpapan pada Desember 2024 lampau kembali berstatus inflasi walaupun lebih rendah dibandingkan inflasi nasional (1,57 persen yoy).
Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami penurunan harga atau deflasi sehingga menahan inflasi. Yang harganya turun ini antara lain harga tiket pesawat, sabun mandi cair, dan emas perhiasan.
Kebijakan pemerintah menurunkan harga tiket pesawat justru di satu puncak musim orang berpergian yaitu di masa jelang perayaan natal dan tahun baru, sukses menahan inflasi.
Harga emas sendiri turun sebab permintaan emas sedang turun di seluruh dunia, mengingat masyarakat sedang fokus pada beberapa hal penting seperti perjalanan kembali kepada keluarga.
Untuk awal tahun 2025 ini, BI Balikpapan sebagai satu anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Balikpapan melihat bahwa percepatan belanja daerah juga akan mendorong berbagai kegiatan MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions atau pertemuan, rapat, pameran) di Kota Minjak.
"Hal ini selaras dengan hasil survei konsumen yang kami lakukan pada Desember 2024, bahwa level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini masih menunjukkan optimisme terhadap kondisi ekonomi, meskipun sedikit melambat dibanding bulan sebelumnya," ungkap Kepala Perwakilan BI Balikpapan Robi Ariadi.
Hal ini ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 143 persen. Keyakinan konsumen yang tetap optimis didorong oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini (IKE) dan ekspektasi kondisi ekonomi kedepan (IEK).
Menurut Robi, capaian kedua indeks tersebut dalam level yang optimis. Daya beli masyarakat yang terjaga juga ditunjukkan oleh peningkatan jumlah transaksi QRIS di Kota Balikpapan dan juga di Penajam Paser Utara (PPU) pada bulan November 2024, masing-masing sebesar 2,30% (mtm) dan 3,47% (mtm) dibanding periode Oktober 2024.
"Namun kami juga mengingatkan bahwa kelancaran pasokan pangan selalu berpotensi terganggu dan meningkatkan harganya. Juga akan ada peningkatan permintaan berkenaan dengan Ramadan, kenaikan upah minimum kota (UMK) Balikpapan, dan pembangunan IKN akan terus mempengaruhi permintaan dan konsumsi barang dan jasa sehingga memicu inflasi.
"Kami akan terus bekerjasama dengan para pihak untuk menjaga tingkat inflasi daerah pada rentang target inflasi nasional tahun 2025 yaitu sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen," demikian Robi.