Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, memangkas rantai distribusi bahan pangan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), agar harga yang sampai ke masyarakat lebih murah.
"GPM ini untuk menjaga ketersediaan barang kebutuhan tetap aman. Melalui GPM, maka rantai distribusi pangan yang panjang dapat dipangkas sehingga konsumen mendapatkan harga terbaik," ujar Asisten II Setkab Kukar Ahyani Fadianur Diani saat giat GPM di Creative Park, Tenggarong, Rabu.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut dapat menjadi solusi bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, di tengah kenaikan harga pangan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah kebutuhan pokok yang dijual dalam GPM yakni beras, bawang merah, bawang putih, tomat, telur ayam, cabai, gula pasir, gula merah, tepung terigu, minyak goreng, ikan, aneka sayuran, aneka makanan/ minuman, serta LPG 3 kg.
Dalam GPM ini juga dilakukan pembatasan jumlah pembelian bahan pangan, seperti beras SPHP dari Bulog maksimal hanya 10 kg (dua karung untuk isi 5 kg), agar semua warga bisa mendapatkan beras secara merata.
"GPM merupakan langkah konkret dalam memberi akses kepada masyarakat, agar bisa mendapat bahan pangan berkualitas dan terjangkau. Kegiatan semacam ini hendaknya terus dilakukan, karena selain program nasional juga telah menjadi komitmen pemkab Kukar untuk berpihak ke masyarakat," katanya.
Sedangkan sebagai upaya pencegahan inflasi, ia minta masyarakat bersikap bijak dalam membeli, yakni membeli secukupnya, karena ketika melakukan aksi borong, maka stok di pasar banyak berkurang sehingga bisa memicu kenaikan harga.
Ia juga mengajak para pengusaha ikut berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan pangan murah, sedangkan bagi dinas maupun instansi terkait dan camat, diingatkan turut berperan mendukung kelancaran distribusi barang, sehingga stok barang di pasaran dapat terjaga.
"Jangan sampai ada distributor maupun pedagang yang menimbun, pantau terus gudang dan aktivitas bahan pangan untuk pemenuhan kebutuhan pasar. Terus lakukan pengawasan alur ekonomi pasar agar situasi tetap kondusif," kata Ahyani Fadianur.
