Samarinda (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur Akhmed Reza Fachlevi menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam membangun solusi persoalan banjir yang kembali melanda sejumlah wilayah di Kutai Kartanegara (Kukar), Samarinda, bahkan di Berau.
"Ini bukan saatnya untuk saling menyalahkan. Mari kita bersama-sama merefleksikan penyebab banjir, mulai dari berkurangnya daerah resapan air akibat menyempitnya ruang hijau dan hutan, kondisi geografis yang kini berada di bawah permukaan air, hingga sistem drainase dan aliran sungai yang belum optimal," kata Reza di Samarinda, Selasa.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Reza menegaskan bahwa penanganan banjir bukanlah semata tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.
"Kita bisa memulai dari hal kecil seperti menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, dan aktif dalam program penghijauan," tambahnya.
Banjir yang melanda Kota Samarinda pada Selasa ini menjadi salah satu contoh dampak dari faktor-faktor tersebut.
Hujan deras dengan intensitas antara 50 hingga 85 milimeter per jam, yang dicatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 08.00 WITA, menyebabkan genangan air mencapai 50 hingga 100 sentimeter di beberapa wilayah.
Dalam kondisi ini, Reza kembali menyerukan agar masyarakat, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi merawat lingkungan dan membangun daerah dengan lebih bijak serta berkelanjutan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Suwarso melaporkan bahwa banjir kali ini diperparah oleh fenomena pasang besar Sungai Mahakam.
Kondisi ini mengakibatkan luapan dari anak-anak sungai seperti Sungai Karang, Karang Mumus, Karang Asam Kecil, dan Karang Asam Besar. Akibatnya, air tertahan dan tumpah ke dataran rendah, menyebabkan banjir di sejumlah kecamatan seperti Samarinda Utara, Palaran, Sambutan, dan Samarinda Ilir.
"Pasang besar di Sungai Mahakam dan curah hujan ini mengakibatkan air tertahan sehingga masih terjadi genangan air di beberapa titik di Kota Samarinda," jelas Suwarso.