Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya menjaga stabilitas dan keseimbangan harga pangan, terutama di momen bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Gerakan ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan yang biasanya terjadi pada periode tersebut," kata Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana di Samarinda, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa GPM diselenggarakan di beberapa titik strategis di wilayah Kaltim.
Lanjut Yana, pemerintah tingkat kabupaten/kota juga didorong untuk mengadakan GPM di wilayah masing-masing. Dengan penyelenggaraan yang merata, masyarakat merasa aman dan tidak perlu khawatir, sehingga tidak perlu melakukan pembelian berlebihan yang dapat mengganggu ketahanan pangan.
Yana juga menuturkan bahwa sebenarnya pasar SIGAP yang dibangun oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah beroperasi setiap hari.
"Masyarakat dapat mencari pangan murah di toko SIGAP yang telah kami bangun. Titik-titik tersebut sudah ada di setiap Kabupaten/Kota," jelasnya.
Namun, karena tingginya permintaan di berbagai tempat, ruang gerak GPM diperluas tidak hanya pada satu titik. GPM yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan 64 pedagang, dengan potensi jumlah yang lebih besar karena tidak semua meja kosong.
"Kabupaten/Kota akan mencari waktu yang tepat untuk menggelar GPM, karena kondisi setiap daerah berbeda," kata Yana.
Melalui GPM, pihaknya berharap masyarakat dapat berbelanja dengan bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan.
"Pasar murah ini juga mendorong produk lokal, sehingga harganya terjangkau dan mensejahterakan masyarakat serta UMKM Kaltim. Selain itu, ini juga menggairahkan petani dengan menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki pasar," ungkapnya.
Yana juga menambahkan bahwa sejauh ini belum terjadi kenaikan harga yang signifikan, dengan harga cabai yang relatif naik secara normal.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Budi Widihartanto, mewakili Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memiliki berbagai program untuk pengendalian inflasi, yaitu program 4K, yakni Kejar Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
"Kami ingin memberikan kontribusi efektif kepada masyarakat bahwa ketersediaan pangan terjamin," ujarnya.