Sangatta (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, H.Imam Hidayat mengetakan bahwa tahun anggaran 2013 mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar sekitar Rp668 miliar.
Anggaran untuk sektor pendidikan itu merupakan 23 persen dari APBD II Kutai Timur Tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp3.3 triliun, kata Kadis Pendidikan Kutai Timur Imam Hidayat, Kamis.
"Terjadi peningkatan yang signifikan sebesar sekitar Rp268 miliar dari anggaran pendidikan tahun 2012 yang sebesar Rp400 miliar," katanya.
Ditemui di ruang kerjanya, Ir.H.Imam Hidayat mengatakan tahun 2012 alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp400 miliar dari APBD II Kutai Timur sebesar Rp2,4 triliun.
Dikatakan Imam, dengan meningkatnya alokasi anggaran pendidikan ini, maka diharapkan akan lebih meningkatkan mutu pendidikan termasuk dengan kesejahteraan para guru dan tenaga kependidikan didaerah ini seperti tunjangan para guru.
"Khusus untuk tambahan sebesar Rp270 miliar itu nantinya akan digunakan untuk peningkatan sarana pendidikan dan pembangunan gedung-gedung sekolah dan merehab gedung sekolah yang kondisinya sudah jelek dan rusak," ujar Imam lagi.
Tahun ini pembangunan gedung sekolah dan rehab di seluruh Kutai Timur akan dipercepat, mulai gedung Sekolah Dasar (SD) SMP hingga SMA/SMK. Semua sekolah yang rusak akan direhab dan tahun diharapkan semuanya selesai pada tahun 2014.
Sementara itu, Ketua DPRD Kutai Timur Alfian Aswad mengatakan bahwa persetujuan DPRD untuk alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp668 miliar merupakan kewajiban dan keharusan sebagai dukungan terhadap dunia pendidikan.
"Sejak awal kami sudah komitmen untuk memberikanporsi yang besar untuk sektor pendidikan 27 persen dari APBD II, namun akhirnya hanya disepakati 23 persen"kata Alfian Aswad politisi Partai Demokrat ini," katanya.
Dijelaskan bahwa porsi anggaran pendidikan semakin besar, karena merupakan salah satu program priotitas pemerintah termasuk Pemkab Kutai Timur, selain peningkatan infrastruktur dan sector pertanian.
Ia mengatakan, alokasi 20 persen untuk pendidikan dari APBD Kutai Timur itu masih kurang, sehingga kami usulkan dinaikkan menjadi 23 persen.
Menanggapi meningkatkannya anggaran pendidikan sebesar Rp668 miliar, H.Burhan, salah satu warga Sangatta mengatakan, seharusnya tidak ada lagi pungutan-pungutan sekolah yang dilakukan, karena anggaran itu sudah bisa memenuhi berbagai kebutuhan sekolah.
"Pungutan sekolah yang dilakukan itu meskipun tidak besar tetap saja membebani orang tua, karena tidak semua warga mampu. Bahkan siswa yang sekolah didaerah ini lebih banyak yang kurang mampu dari pada yang mampu, jadi jangan ada lagi pungutan," kata H.Burhan. (*)