"Jika pada 2023 anggaran BOS Kutim tercatat sebesar Rp8,7 miliar, kemudian pada tahun 2024, angka tersebut akan meningkat menjadi Rp19 miliar," kata Mulyono, di Sangatta, Senin (11/11)
Ia mengatakan dengan adanya kenaikan anggaran BOS bagi setiap satuan pendidikan di Kutim, dapat memberikan dukungan lebih besar terhadap kebutuhan operasional sekolah, dari pembelian alat tulis hingga perbaikan fasilitas.
Dikemukakannya bahwa salah satu fokus utama dari peningkatan anggaran adalah untuk memberikan dukungan lebih besar kepada sekolah-sekolah di daerah, terutama yang berada di pelosok.
"Kami ingin memastikan bahwa semua sekolah, baik negeri maupun swasta, mendapat fasilitas dan sumber daya yang cukup untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dengan optimal," tegasnya.
Mulono menuturkan adanya peningkatan kesejahteraan bagi para pendidik di Kutim, pihaknya mengalokasikan dana untuk pembuatan seragam guru sebanyak Rp3,3 miliar.
Menurutnya anggaran untuk insentif bagi guru dan tenaga kependidikan non-PNS juga mengalami kenaikan yang signifikan. Insentif yang sebelumnya dirasa kurang memadai, kini dinaikkan sebesar 50 persen.
Dia menambahkan kenaikan insentif tersebut bertujuan untuk memotivasi guru dan tenaga kependidikan lainnya agar semakin semangat dalam menjalankan tugasnya, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
"Kami berharap dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan yang signifikan, serta mendorong para guru dan tenaga kependidikan untuk terus memberikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa," kata Mulyono.