Balikpapan (ANTARA) - Chief Executive Officer (CEO) Region VI PT Angkasa Pura Indonesia Handy Heryudhitiawan memprediksi jumlah penumpang mudik lebaran melalui Bandar Udara (Bandara) Sepinggan Balikpapan mencapai 444.589 orang terhitung sejak Kamis 20/3 hingga Jumat 4 April secara berangsur meninggalkan Kalimantan Timur, pulang ke kampung halaman masing-masing untuk merayakan Idul Fitri 1446 Hijriyah.
"Arus mudik lebaran tahun 2025 ini mengirim orang lebih banyak 14 persen daripada masa mudik Idul Fitri 1445 Hijriyah di April 2024 lampau," katanya di Balikpapan, Minggu.
Ia menyebutkan kenaikan jumlah penumpang pemudik tersebut juga membuat jumlah pergerakan pesawat yang melayani juga bertambah. Terjadi kenaikannya 9 persen, atau total akan ada 3.690 penerbangan yang berangkat dari dan tiba di Bandara Sepinggan selama arus mudik tersebut.
“Puncak arus mudik kami perkirakan akan terjadi pada 27 Maret 2025 di mana akan ada 24.687 penumpang sepanjang hari tersebut,” ungkap Handy.
Handy menambahkan, potongan harga tiket pesawat hingga 14 persen memberi pengaruh signifikan pada peningkatan jumlah penumpang tersebut.
Tercatat tujuan mudik utama dari Balikpapan adalah Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten (CGK), Djuanda di Surabaya (SUB), dan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar (MKS), sesuai dengan mayoritas asal pendatang di Kalimantan Timur dan alur transportasi udara. Ketiga bandara tujuan juga adalah hub atau gerbang menuju tujuan berikutnya, seperti SUB untuk ke Bali dan Nusa Tenggara, MKS ke Maluku dan Papua, dan CGK untuk terus lanjut ke Sumatera.
“Kami juga menyiapkan 807 personel yang bekerja bergiliran untuk memastikan para penumpang terlayani dengan baik,” kata Handy. Mereka mulai dari petugas keamanan penerbangan atau Aviation Security (AVSEC), petugas pengatur lalu lintas udara (air traffic control, ATC), petugas penanganan bagasi, teknisi listrik, AC, hingga petugas kebersihan.
Untuk koordinasi, juga dengan aparat lain yang bertugas menjaga kelancaran mudik seperti polisi dan TNI AU, semua bergabung dalam Pos Terpadu Angkutan Udara yang buka hingga 11 April mendatang.

“Untuk tahun ini kami pilih mudik lebih awal, agak tidak berdesak-desakan,” kata Reza, penumpang tujuan Makassar. Bersama Reza ada 4 anggota keluarganya. Saat beli tiket hampir dua bulan lalu juga tak ada masalah dengan harga karena masih terhitung waktu reguler.
“Karena belinya lima tiket, maka murahnya jadi terasa banget,” kata Reza.
Selain itu juga ada rombongan anak muda yang ternyata para pekerja dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kami semua 17 orang, mau ke Surabaya. Dari sana nanti menyebar lagi ke kampung masing-masing. Saya Surabaya, ada yang ke Malang, Kediri,” kata David yang mengecat rambutnya dengan warna oranye.
“Tiket dibelikan mandor sudah jauh-jauh hari, jadi masih murah, dan bisa pulang bareng karena semua yang mau mudik kebagian tiket. Tahun lalu karena mepet dekat Lebaran gak semua bisa pulang karena kehabisan tiket, atau tiketnya ada tapi mahal banget,” cerita David yang bersama teman-temannya di IKN mengerjakan pekerjaan finishing seperti memasang keramik dan pengecatan.
“Nanti kami kembali pertengahan April, biar puas-puasin mudik dulu,” ujarnya.