Samarinda (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) siaga mengawal Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui penguatan ekonomi keluarga.
"Delapan misi utama atau Asta Cita ini sebagai landasan untuk mencapai visi 'Bersama Menuju Indonesia Emas 2045', sehingga setiap kementerian memiliki tugas untuk mengawal misi ini sesuai tugas dan fungsi masing-masing," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim dr Nurizky Permanajati di Samarinda, Jumat.
Dari Kemendukbangga/BKKBN, kata dia, banyak hal yang diterapkan dari delapan misi tersebut, antara lain di misi ketiga, yakni penciptaan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan kewirausahaan.
Dalam hal ini, pihaknya melakukan pengembangan kewirausahaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari kalangan akseptor. Bahkan, saat ini BKKBN Kaltim sedang membina 490 UMKM yang tergabung dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Selain itu, misi keempat berupa pengembangan sumber daya manusia dan kesetaraan gender, sehingga pihaknya berupaya mengembangkan sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap teknologi, termasuk mendorong kesetaraan gender berperan aktif dalam berbagai pembangunan.
Misi kelima tentang hilirisasi dan industrialisasi untuk nilai tambah ekonomi juga menjadi perhatian pihaknya, yakni berfokus pada hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, sehingga melalui UMKM yang dibina diharapkan mampu menembus pasar ekspor.
"Untuk misi keenam juga menjadi perhatian BKKBN, yakni pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi, yakni pembangunan dari daerah pinggiran dengan tujuan untuk pemerataan ekonomi dan percepatan pengentasan kemiskinan," kata Rizky, sapaan akrabnya.