Samarinda (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) /Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur (BKKBN Kaltim) komitmen melakukan mitigasi terhadap 109.342 keluarga risiko stunting (KRS) untuk mewujudkan generasi cerdas 2045.
"Komitmen terhadap KRS sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, namun kali ini akan dioptimalkan dengan melibatkan banyak pihak mulai tingkat pusat hingga desa/kelurahan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim Nurizky Permanajati di Samarinda, Selasa.
Keterlibatan banyak atau dengan konsep pentahelix, katanya, merupakan hal yang menjadi perhatian pihaknya, karena semakin banyak pihak yang terlibat, maka target akan lebih cepat dan lebih mudah dicapai.
Melalui pentahelix atau melibatkan lima unsur yakni pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media, maka masing-masing pihak akan menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, baik terkait hal teknis maupun edukasi kepada KRS.
"Dalam hal ini peran media massa sangat penting melakukan edukasi dan informasi, terutama terkait 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), sehingga ibu hamil maupun ibu menyusui bisa memahami bagaimana menjaga makanan yang dikonsumsi memenuhi gizi sejak anak dalam kandungan sampai usia 2 tahun agar anak tidak stunting," katanya.
Menurutnya, 1.000 HPK menjadi perhatian pihaknya karena di masa tersebut merupakan masa yang harus diwaspadai, karena di periode ini stunting dapat terjadi, sekaligus masih dapat dicegah atau masih dapat dikoreksi.
Ia melanjutkan, jumlah keluarga di Pro Kaltim pada 2024 sebanyak 875.586. Dari jumlah ini terdapat 109.342 KRS dengan beragam permasalahan, seperti tidak memiliki jamban yang layak dan sumber air minum utama yang layak.
Keluarga yang berisiko memiliki bayi stunting itu terutama dari keluarga prasejahtera, karena secara ekonomi sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga mereka mendapat perhatian khusus agar bisa mengatasi problem, termasuk dalam pemenuhan makanan bergizi, dan edukasi tentang pencegahan stunting.
Selain itu, pihaknya juga menggalakkan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yakni dengan target sasaran Genting Kaltim tahun ini sebanyak 7.490 keluarga yang diberikan intervensi bantuan baik nutrisi maupun non-nutrisi.