Samarinda (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop) Provinsi Kalimantan Timur menggenjot para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar cerdas dalam mengelola keuangan dan mahir membuat konten digital.
"Sebagai upaya meningkatkan kapasitas UMKM lokal, kami telah melatih 50 pelaku usaha bertujuan untuk membekali mereka dengan pengetahuan bisnis yang mumpuni menghadapi era digital," kata Pengawas Koperasi dan UMKM Rovan Amhar di Samarinda, Minggu.
Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, yaitu Ega Firuqa dari PT Pegadaian yang membahas tentang pengelolaan keuangan.
Selanjutnya Rizky Adrian, seorang konten kreator dari Sahabat Sport yang berbagi cara membuat konten menarik, dan seorang desainer grafis Helmi Yahya dari Sahabat Sport yang memberikan panduan praktis desain visual untuk konten digital.
Menurutnya, pemasaran digital menjadi hal yang semestinya diasah oleh para UMKM mengingat potensi yang lebih menguntungkan jika memaksimalkan penggunaan digital. Maka dari itu, digitalisasi pemasaran produk UMKM lokal terus diperkuat Disperindagkop Kaltim.
Selain pelatihan, Disperindagkop Kaltim juga fokus mendampingi UMKM dalam mengoptimalkan platform e-katalog untuk pengembangan usaha.
Pendampingan pemanfaatan e-katalog ini merupakan upaya meningkatkan pemasaran produk dan membuka peluang bisnis yang lebih luas.
Pihaknya berkomitmen membantu UMKM beradaptasi dengan era digital dan memaksimalkan potensi e-katalog. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan pengadaan barang dan jasa pemerintah menggunakan produk lokal melalui e-katalog.
"Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memfasilitasi UMKM masuk ke e-katalog," tambah Rovan.
Disperindagkop Kaltim telah menyiapkan 16 etalase di e-katalog lokal untuk mengkategorikan berbagai jenis produk, seperti makanan, minuman, konstruksi, dan konveksi.
Rovan menjelaskan bahwa Disperindagkop Kaltim aktif melakukan sosialisasi dan pendampingan e-katalog secara rutin, minimal satu bulan sekali.
"Setelah sosialisasi, kami mendampingi UMKM membuat etalase di e-katalog lokal," jelasnya.