Balikpapan (ANTARA) -
Rangkaian kereta otonom tanpa rel (Autonomous Rail Transit/ART) untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali tiba di Balikpapan tepatnya melalui Pelabuhan Semayang, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis (1/8).
Kereta ART yang tiba di Pelabuhan Semayang itu merupakan rangkaian yang kedua setelah sebelumnya diterima melalui Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal (KKT) yang tiba 27 Juli lalu.
"Jadi hari ini ada 3 gerbong dan 23 box rangkaian aksesoris yang langsung di antar ke IKN via jalur darat," jelas General Manager PT Pelindo IV Balikpapan, Suhadi Hamid,
Dia menerangkan, rangkaian kereta itu diangkut menggunakan kapal MV UHL Fierce, berangkat dari Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok bagian timur.
"Kapal itu tiba subuh tadi sekitar pukul 02.00 Wita," sebutnya.
Suhadi mengemukakan, kereta otonom tanpa rel tersebut merupakan bagian program transportasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang digunakan di IKN.
Di samping itu, selain dari program kementerian, juga bentuk dukungan BUMN dalam hal ini PT Pelindo untuk menunjang material ke IKN.
"Dari Balikpapan Pelindo grup memiliki tiga Pelabuhan yaitu Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Kampung Baru, dan Pelabuhan KKT," jelasnya.
Suhadi menegaskan, tiga pelabuhan itu sudah melakukan bongkar muat material untuk di Kota Nusantara sejak dua tahun yang lalu.
Sebelumnya, Direktur Utama PT KKT Endriany Muis menegaskan, KKT pada prinsipnya siap mendukung semua kegiatan yang ada di Kota Nusantara.
"Sejauh ini untuk dukungan ke IKN tidak ada kendala," kata dia.
Untuk diketahui, Pelabuhan peti kemas Kariangau tersebut memadai untuk digunakan sebagai tempat persinggahan logistik dan material IKN Indonesia baru yang dikirim dari luar daerah, sebelum didistribusikan ke lokasi pembangunan IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Pelabuhan peti kemas yang dikelola PT KKT telah didukung infrastruktur jalan yang layak dan memadai, terutama untuk dilalui kendaraan besar pengangkut barang.
Sisi darat pelabuhan dengan luas sekitar 16 hektare sangat memadai sebagai tempat persinggahan menampung logistik dan material pembangunan IKN Nusantara.
Kapasitas pelabuhan yang ada antara lain adalah dermaga sepanjang sekitar 270 meter yang dapat menampung sekitar dua kapal untuk melakukan bongkar muat dengan daya tampung lebih kurang 6.400 peti kemas.