Tim penguji dari Balai Penguji Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan melakukan uji fisik kereta otonom tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Uji fisik hari ini difokuskan pada aspek-aspek tertentu, dan besok direncanakan akan dilakukan uji jalan yang lebih komprehensif," kata salah satu tim penguji dari Balai Penguji Perkeretaapian Dirjen Perketaapian P. Sinaga saat ditemui di lokasi IKN, Penajam Paser Utara, Senin.
Dikemukakannya, besok pihaknya melanjutkan uji kelayakan lagi, yang kemungkinan besar Selasa (6/8) akan dilakukan uji jalan oleh Direktur Jenderal Perketaapian Kemenhub.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menyatakan bahwa rencananya terdapat dua trainset yang diujicobakan dan dilaksanakan untuk proses Proof of Concept (PoC) ART.
Satu trainset (3 gerbong) saat ini sudah berada di lokasi IKN dan satu train set lainnya sedang dalam pengurusan impor sementara di pelabuhan Kariangau Terminal Balikpapan.
"Proof of Concept (PoC) secara keseluruhan ditargetkan untuk dapat dilakukan pada tanggal 10 Agustus setelah pengecekan kelayakan trainset oleh tim teknis Kemenhub," ungkap Berawi.
Pantauan ANTARA, sejumlah belasan tim penguji dari Balai Penguji Perkeretaapian melakukan uji fisik di lokasi yang berdekatan dengan Istana Kepresidenan IKN.
Pengujian kereta otonom tanpa rel set pertama pada tahap perdana selesai sekitar pukul 17.00 Wita. Kereta produksi CRRC Qingdao Sifang Co itu dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan, dari kondisi mesin, badan kereta, roda, hingga interior kereta.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, menyambut positif kehadiran kereta otonom tanpa rel ini. Ia berharap teknologi transportasi modern ini dapat diterapkan di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
"Tentu saja, untuk mewujudkan hal ini, infrastruktur jalan kita harus memadai terlebih dahulu," kata Akmal.
Kereta otonom yang telah tiba di Kalimantan Timur ini dijadwalkan mulai beroperasi pada 17 Agustus mendatang. Kota Nusantara menjadi pionir dalam mengadopsi teknologi transportasi masa depan yang canggih dan efisien.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Adward Skenda Putra melihat potensi besar bagi Kota Balikpapan untuk terintegrasi dalam jaringan transportasi IKN.
"Jika infrastruktur jalan di Balikpapan ditingkatkan seperti di IKN, tentu saja kita bisa memiliki layanan kereta otonom. Namun, saat ini kapasitas jalan kita belum memadai," jelas Edo.
Lebih lanjut, Edo mengungkapkan bahwa Kementerian Perhubungan tengah merencanakan pembangunan jalur kereta yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan IKN, khususnya dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Konsepnya mirip dengan kereta bandara yang sudah ada di Yogyakarta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya menjelaskan bahwa kereta otonom tanpa rel yang diuji coba di IKN merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan China Railway Construction Corporation Limited (CRCC). Kereta ini menggunakan skema pembelian layanan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kereta ART memiliki tiga gerbong dengan kapasitas total mencapai 200 penumpang.
Yang menarik, kereta ini menggunakan tenaga listrik dan tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga ramah lingkungan.
Budi berharap kereta otonom ini dapat menjadi ikon transportasi di IKN dan menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi serupa.
"Dengan keunggulannya yang tidak memerlukan rel, kereta ini sangat potensial untuk diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang," ucap Budi.