Kutai Kartanegara (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kalimantan Timur awasi distribusi pupuk bersubsidi di sejumlah lokasi di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Disperindagkop UKM Kaltim Syahrani di Kutai Kartanegara, Jumat, mengatakan lokasi pengawasan distribusi pupuk bersubsidi yaitu kios resmi seperti Sido Makmur di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang.
"Pemilik kios adalah Supriyanto. Kunjungan dilanjutkan ke Kelompok Tani Sari Bumi di Desa Bangun Rejo, di mana tim bertemu dengan Ketua Kelompok Tani, Mustamar, yang memimpin 28 anggota tani," katanya.
Dia mengatakan kegiatan pengawasan pupuk bersubsidi tersebut turut melibatkan perwakilan dari Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalimantan Timur, Polda Kaltim, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kutai Kartanegara, PT Pupuk Indonesia di Kabupaten Kutai Kartanegara, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Kartanegara, serta perwakilan instansi vertikal terkait wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Lokasi lain yang dikunjungi, lanjut Syahrani, adalah Kios Putri Kumala di Dusun Budi Daya, Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, yang dimiliki oleh I Wayan Sudira.
Baca juga: Pupuk Kaltim gandeng Kejati Kaltim optimalkan pengawasan pupuk subsidi
Syahrani menjelaskan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi di Kalimantan Timur itu guna memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi sesuai aturan yang berlaku.
"Dalam pengawasan pupuk bersubsidi, salah satu tugas kami berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1969 adalah melakukan pengawasan terhadap barang yang beredar, termasuk pupuk bersubsidi. Tujuan utama kami adalah memastikan distribusi pupuk sesuai dengan aturan dan digunakan oleh petani sesuai dengan penyalurannya," ujarnya.
Disperindagkop dan UMKM Kaltim, menurutnya, menyoroti harga dan penggunaan pupuk oleh petani, serta memberikan rekomendasi kepada PT Pupuk Indonesia untuk menangani aplikasi distribusi pupuk agar lebih mudah diakses oleh masyarakat desa yang sering mengalami kendala sinyal.
"Harapan kami adalah masyarakat mudah mendapatkan pupuk bersubsidi dan penyelesaian masalah seperti kendala aplikasi karena sinyal. Kami akan merekomendasikan solusi agar segera diselesaikan," kata Syahrani.
Baca juga: Jokowi: Jangan sampai pupuk subsidi dijual ke bukan petani