Kutai Barat (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur melatih para petani di Kabupaten Kutai Barat mengolah aren menjadi sejumlah komoditas diantaranya gula semut atau gula merah bubuk.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Rizal, di Kutai Barat, Jumat, menegaskan pentingnya pengembangan industri aren di daerah sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan ekonomi masyarakat.
"Komoditas aren ini menjadi unggulan Kalimantan Timur, oleh karena itu kami terus bergerak untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada petani pengolahan tanaman aren menjadi sejumlah komoditas," kata Rizal.
Selain gula semut, produk yang dihasilkan dari tanaman aren mulai dari nira, gula, kolang-kaling, hingga ijuk.
“Potensi keuntungan yang menjanjikan dari budidaya tanaman ini menjadi salah satu alasan mengapa pembiakan tanaman ini menjadi peluang bisnis yang menarik dalam jangka panjang,” sebutnya.
Rizal menerangkan, Kalimantan Timur, dengan varietas lokal aren yang tersebar di berbagai kabupaten, telah menjadi pusat produksi aren yang dikenal.
"Permintaan akan produk olahan aren, termasuk gula semut, terus meningkat, membuka peluang peningkatan pendapatan petani dan ekonomi masyarakat,"jelasnya.
Ia mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan aren mengalami peningkatan signifikan, didorong oleh meningkatnya bahan baku dan peluang pasar dari produk olahan aren.
Peluang ini membuka potensi peningkatan nilai tambah dan daya saing produk olahan gula aren dan turunannya, seperti gula semut, yang dapat meningkatkan pendapatan petani dan ekonomi masyarakat.
Keberadaan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara juga menjadi faktor penting yang meningkatkan permintaan akan produk seperti gula semut.
Inilah peluang bagi petani di Kabupaten Kutai Barat untuk mengambil peran dalam memenuhi permintaan tersebut, mengingat Kabupaten Kutai Barat berperan sebagai daerah penyangga bagi Ibu Kota Nusantara.
Oleh karena itu, pelatihan pembuatan dan pemasaran gula semut di Desa Saka Lotoq, Kecamatan Mook Manar Bulant, Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2024 menjadi hal yang sangat penting.
Harapan dari pelatihan ini adalah munculnya para pelaku usaha di bidang pengolahan gula aren, khususnya gula semut, yang dapat memenuhi permintaan akan produk tersebut di Kaltim.