Samarinda (ANTARA) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kenaikan di periode akhir tahun 2024, dari Rp3.251,96 per kg periode 1-15 Desember menjadi Rp3.364,79 per kg periode 16-31 Desember.
“Kenaikan harga TBS ini sebagai dampak dari kenaikan harga crude palm oil (CPO), sehingga kondisi ini membuat pekebun rakyat menjadi lebih lebih bersemangat menyambut tahun baru,” kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal di Samarinda, Selasa.
Harga TBS sebesar ini merupakan hasil yang dipanen dari pohon umur 10 tahun ke atas, sedangkan TBS dari umur tanam di bawahnya, harganya lebih rendah.
Ia menyatakan bahwa harga tersebut merupakan hasil penetapan oleh tim yang terdiri dari lintas sektor, antara lain Dinas Perkebunan Kaltim, perwakilan beberapa kelompok pekebun, dan perwakilan dari berbagai perusahaan sawit
Penetapan harga memang diarahkan melibatkan lintas sektor, tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan, yakni agar harga tidak terlalu rendah yang merugikan pekebun, begitu pula sebaliknya.
Ia menyatakan bahwa harga TBS sebesar itu hanya berlaku bagi kebun plasma atau kebun kemitraan, termasuk kebun swadaya masyarakat yang bermitra dengan pabrik, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan 120/1/2018.
Untuk itu, pekebun didorong membentuk kelompok dan bermitra dengan pabrik pengolahan minyak sawit, agar harga penjualan TBS tidak dipermainkan oleh tengkulak, karena jika petani berorganisasi maka akan kuat secara kelembagaan.
Ia merinci harga TBS yang dipanen dari pohon di bawah umur 10 tahun di periode 16-31 Desember, yakni TBS dipanen dari pohon umur tanam tiga tahun Rp2.946,57 per kg, naik ketimbang sebelumnya yang seharga Rp2.865,15 per kg.
Umur empat tahun Rp3.163,49 per kg, naik dari sebelumnya Rp3.057,39, umur lima tahun Rp3.180,9 atau naik dari sebelumnya Rp3.074,22 per kg, umur enam tahun Rp3.214,74 atau naik dari Rp3.106,93 per kg.
Dari pohon umur tujuh tahun seharga Rp3.233,89 per kg atau naik dari sebelumnya Rp3.125,44 per kg, umur delapan tahun Rp3.268,37 atau naik dari sebelumnya Rp3.149,10 per kg, dan TBS yang dipanen dari pohon umur sembilan tahun Rp3.325,62 atau naik dari sebelumnya Rp3.214,10 per kg.
“Untuk harga CPO tertimbang yang juga di periode 16-31 Desember naik menjadi Rp14.918,87 per kg atau naik dari periode sebelumnya yang seharga Rp14.416,96 per kg," katanya.
Kemudian harga kernel atau inti sawit rata-rata tertimbang ditetapkan naik menjadi Rp9.990,52 per kg, sementara di periode sebelumnya seharga Rp9.962,49 per kg.