Samarinda (ANTARA) - Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kalimantan Timur, Fachruddin Djaprie mengingatkan kepada semua instansi pemerintahan dan masyarakat untuk waspada jika menerima permintaan sumbangan dengan mencatut organisasi Pramuka.
Menurut Fachruddin Djaprie di Samarinda, Senin, pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi kepada siapapun untuk menggalang dana atau meminta sumbangan atas nama Kwarda Kaltim.
Pernyataan ini disampaikannya menanggapi laporan dari beberapa instansi terkait adanya oknum yang mengaku sebagai utusan Kwarda Kaltim dan meminta sumbangan dengan kedok program 'Keliling Indonesia.'
“Saya tegaskan, itu tidak ada. Kwarda Kaltim tidak pernah mengeluarkan rekomendasi seperti itu. Jangan sampai masyarakat mengira ini resmi atau sepengetahuan kami,” ujarnya.
Menurut Fachruddin, dari data yang diterima, oknum tersebut juga melampirkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Pramuka yang diduga palsu. Dalam KTA tersebut, tertera nama Ketua Kwarda yang berbeda dengan data resmi.
“Di tahun 2022, Ketua Kwarda Kaltim masih Ibu Noorbaiti Isran. Tapi di KTA yang dibawa oknum itu, tertulis nama Irjen Pol. Ike Edwin sebagai ketua. Ini jelas tidak benar dan sudah direkayasa,” tegasnya.
Oknum tersebut juga disebut mengatasnamakan organisasi bernama Anggota Pramuka Luar Biasa (APLB) Cacat Tuna Rungu Indonesia. Fachruddin menjelaskan bahwa Kwarda Kaltim tidak membawahi organisasi tersebut secara struktural.
“Organisasi Pramuka berkebutuhan khusus itu biasanya dibina melalui gugus depan di sekolah luar biasa (SLB). Bukan langsung di bawah Kwarda. Kalau ada kegiatan resmi, harus ada pengantar dari sekolah, kwarran, dan kwarcab,” jelas eks Kepala Dispora Provinsi Kaltim ini.
Ia menambahkan, Gerakan Pramuka tidak pernah melakukan penggalangan dana dalam bentuk meminta sumbangan secara khusus ke instansi atau organisasi tertentu. Justru menurutnya, Pramuka identik dengan kegiatan sosial dan gotong royong.
“Kalau kami ada kegiatan semacam keliling Indonesia atau program nasional, itu pasti dikoordinasikan dengan instansi terkait. Misal program pelayaran nasional nusantara dari satuan karya bahari resmi pakai kapal perang Angkatan Laut (AL) dari Tanjung Priok ke Makassar. Itu resmi, jelas dan dananya terstruktur,” paparnya.
Fachruddin mengimbau semua instansi dan masyarakat untuk waspada jika menerima permintaan sumbangan yang mengatasnamakan Pramuka.
“Abaikan saja. Atau jika ragu, silakan konfirmasi langsung ke Kwarda Kaltim,” jelas Faharudin.