Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengajak masyarakat untuk tidak mendiskriminasikan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan harus memberikan dukungan kepada mereka.
"ODHA juga memiliki hak yang sama dengan kita untuk hidup sehat dan bahagia. Jangan sampai mereka merasa terisolasi atau dikucilkan karena kondisi mereka," ujar Plh Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Setyo Budi Basuki di Samarinda, Sabtu.
Basuki menyampaikan, diskriminasi terhadap ODHA dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik mereka, serta menghambat upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS.
"Diskriminasi dapat membuat ODHA enggan untuk melakukan tes, berobat, atau mengikuti program pengobatan antiretroviral (ARV). Hal ini dapat meningkatkan risiko penularan dan kematian akibat HIV/AIDS," katanya.
Basuki mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS, serta memberikan layanan kesehatan yang ramah dan profesional kepada ODHA.
"Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti organisasi masyarakat sipil, komunitas ODHA, dan media massa, untuk mengadvokasi hak-hak ODHA dan menghapus stigma dan diskriminasi terhadap mereka," tuturnya.
Menurut data Dinkes Kaltim, dari 5.000 kasus HIV yang ada di Provinsi Kaltim, ada 21 persen yang telah tersupresi, artinya virus HIV di dalam tubuh mereka sudah sangat rendah.
"Untuk bisa tersupresi, ODHA harus minum obat ARV secara teratur sesuai anjuran dokter dan melakukan pemeriksaan viral load secara berkala untuk mengetahui jumlah virus HIV di dalam tubuh mereka," katanya.
Setyo mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan bertanggung jawab, serta menghindari faktor-faktor risiko penularan HIV/AIDS, seperti hubungan seksual tidak aman, penggunaan jarum suntik bersama, dan transfusi darah tidak steril.
"Jika ada gejala atau tanda-tanda yang mengarah ke HIV/AIDS, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Jangan takut atau malu, karena semakin cepat dideteksi dan ditangani, semakin baik prognosisnya," tutup Basuki. (Adv)