Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan langkah untuk mengatasi krisis air baku yang terjadi akibat musim kemarau panjang.
Kondisi air baku saat ini semakin surut, jelas Direktur Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara Abdul Rasyid di Penajam, Selasa, sehingga mempengaruhi produksi dan distribusi air bersih kepada pelanggan.
Langkah-langkah dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih kendati terjadi penurunan kondisi air baku, lanjut dia, memfungsikan pompa air untuk mengalirkan genangan sisa air baku di Sungai Lawe-Lawe.
Kemudian menghentikan total instalasi pengolahan air bersih (water treatment plant/WTP) 200 liter per detik dan mengalihkan ke WTP 50 liter per detik.
"Kami berupaya langkah yang masih bisa dilakukan walau produksi air bersih menurun, embung yang dimaksimalkan juga mengalami kondisi yang sama akibat kemarau," katanya.
"Kami turunkan produksi air bersih karena krisis air baku, sehingga pasokan air bersih tidak maksimal dan kondisi air yang disalurkan agak keruh," tambahnya.
Masyarakat diminta untuk menampung air, dan melakukan penghematan penggunaan air bersih dalam situasi krisis air yang terjadi saat ini, Karana produksi air bersih mengalami penurunan sekitar 50 persen.
Aliran Sungai Lawe-Lawe sumber utama air baku instalasi pengolahan air bersih Lawe-Lawe mengalami penyusutan sangat drastis akibat musim kemarau panjang.
Penurunan air baku itu berdampak pada pasokan air bersih yang diproduksi WTP Lawe-Lawe mengalami penurunan yang sangat drastis.
"Ada penurunan kapasitas produksi distribusi air bersih kepada pelanggan dari biasanya enam bad, kini menjadi lima atau empat bar," ujarnya.
Musim kemarau panjang berdampak besar terhadap penyusutan air baku di Sungai Lawe-Lawe yang mempengaruhi produksi air bersih, sehingga masyarakat diimbau untuk melakukan penghematan air bersih, demikian Abdul Rasyid.