Balikpapan (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Manuntung Balikpapan masih menghemat air baku, membatasi produksi, dan penggiliran distribusi air bersih untuk warga meskipun daerah setempat sudah beberapa kali turun hujan dan permukaan air Waduk Manggar sudah naik.
“Alhamdulillah hujan sudah turun. Namun kita masih hemat produksi dan distribusi sebab permukaan air naik baru 4 cm,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Manuntung Balikpapan Rita di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu.
Air dari Waduk Manggar menjadi sumber air baku untuk diolah menjadi air bersih guna memenuhi kebutuhan warga "Kota Minyak" --sebutan Kota Balikpapan.
Saat normal, yaitu hujan cukup, ketinggian permukaan air Waduk Manggar 10,3 meter. Pada awal Oktober lalu, setelah kemarau sejak Mei atau empat bulan, ketinggian muka air waduk itu 8,31 meter.
Penurunan muka air hingga dua meter itu, katanya, artinya air di Waduk Manggar saat ini 10 juta meter kubik dari 12 juta meter kubik bila musim hujan berlangsung seperti biasa atau rata-rata 200 mm per bulan.
Baca juga: Wali Kota Balikpapan minta warga berhemat air untuk hadapi kemarau
Menurut Direktur Operasional PDAM Tirta Manuntung Balikpapan Anang Fadliansyah, kondisi itu masih membuat produksi air bersih pada 150 liter per detik dari kapasitas normal 200 liter per detik.
Penurunan produksi air bersih itu sudah dilakukan PDAM sejak akhir September lalu.
Daerah setempat tanpa hujan sejak awal Oktober lalu. Air baku di waduk-waduk diperhitungkan hanya cukup untuk produksi hingga 24 Oktober mendatang.
Balikpapan memerlukan air baku 300 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan 750 ribu warga setempat.
Selain Waduk Manggar di utara, sumber air baku juga dari Waduk Teritip di bagian timur kota tersebut.
Baca juga: Pemkot Balikpapan tertarik jadikan air laut sumber air baku
PDAM setempat juga mengelola puluhan sumur dalam sebagai tambahan air baku.
Penurunan produksi air bersih ini membuat distribusi ke rumah dan tempat pelanggan bergiliran.
Di kawasan sekitar Gang PLN di Jalan MT Harjono Balikpapan, misalnya untuk sementara ini air hanya mengalir tiga hari dalam sepekan.
“Jadi begitu air mengalir, kita kasih penuh tandon dan tempat-tempat air lainnya,” kata Setiadji, warga setempat.
Baca juga: Wali Kota Balikpapan ingatkan warga hemat air bersih