Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni menyatakan kedatangan pihak Kedutaan Besar ke wilayah Ibu Kota Negara tak hanya mempersiapkan kantor perwakilan, namun juga berpotensi menciptakan peluang investasi di Benua Etam.
"Kantor kedutaan besar masing-masing negara juga tengah dipersiapkan, sembari melihat potensi sekitar kawasan IKN," kata Sri Wahyuni di Samarinda, Rabu.
Dikemukakannya, meski proyeksi tersebut masih jauh, karena pembangunan IKN berfokus pada infrastruktur penunjang pemerintahan, seperti Gedung Istana Presiden, Kementerian, Gedung DPR, instansi dan lembaga hingga hunian ASN, namun persiapan kantor Kedubes juga mulai diirencanakan.
"Jika mereka sudah berkunjung ke Kaltim guna melihat potensi di wilayah IKN, tentu akan ada peluang kerja sama yang menguntungkan bagi daerah penyangga," ujar Sri Wahyuni.
Ia mengaku para delegasi perwakilan negara yang datang ke Kantor Gubernur Kaltim, para delegasi negara sahabat juga ikut dalam forum-forum serta diskusi yang difasilitasi pemerintah pusat maupun provinsi sendiri.
Sri juga mengamati, karena mereka sendiri yang datang berkunjung, tentu tidak hanya sekadar memantau potensi tetapi juga memotret apa yang selama ini menjadi penopang ekonomi Kaltim.
"Karena negara-negara ini, mereka selain di IKN selain menyiapkan kantor kedutaan besar, jadi sudah mulai investasi ke hal lain" ujar Sri Wahyuni.
Disampaikannya, Kemenlu RI dalam forum kerjasama negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki and Australia) di Balikpapan pekan kedua Mei 2023 lalu juga merupakan gambaran perkembangan investasi dua wilayah.
Lanjutnya, posisi IKN sebagai pemerintah pusat, sementara Kaltim menawarkan dari sisi wilayah dan potensi penyangga ibu kota baru.
"Mungkin teman-teman sudah dengar, Saudi Arabia juga kita ketahui akan membangun Islamic Centre terbesar di IKN, Turki juga sangat antusias ke teknologi informasi, bidang multimedia. Nah, kita punya Institut Teknologi Kalimantan," papar Sri Wahyuni.
Ia berharap, Perguruan Tinggi yang fokus dalam bidang teknologi untuk menunjang kebutuhan dunia industri di Balikpapan, mungkin saja akan dikerjasamakan.
"Kita belum tahu ya, karena MIKTA dengan Kemenlu, tetapi ke Brazil kemarin kita terkoneksi langsung oleh Bank Dunia," imbuhnya.
Sri Wahyuni menuturkan, negara lain juga akan sama datang ke Kaltim dan menyatakan minat.
Selain IKN, Provinsi Kaltim turut kecipratan peluang-peluang investasi ke depan.
Karena memang, katanya, upaya pemerintah pusat dalam pemerataan ekonomi juga mulai terasa, di seluruh Pulau Kalimantan dengan adanya IKN.
"Negara lain butuh untuk mengambil data agar tahu kondisinya, jadi ketika IKN telah selesai mereka siap, tidak IKN saja, bisa jadi sekitar wilayah IKN," ujarnya.