Samarinda (ANTARA) - Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang diukur dengan capaian Indeks Gini atau Rasio Gini pada September 2022 mengalami perbaikan, yakni turun menjadi 0,317 atau terjadi penurunan 0,014 jika dibandingkan dengan September 2021.
"Indeks Gini 0,317 ini menurun 0,010 poin ketimbang Maret 2022 yang sebesar 0,327, kemudian menurun 0,014 poin ketimbang Indeks Gini September 2021 yang sebesar 0,331," ujar Statistisi Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Emmy Maksum di Samarinda, Selasa.
Emmy yang juga Ketua Tim Statistik Sosial BPS Kaltim ini melanjutkan, Indeks Gini di daerah perkotaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,320, turun jika dibanding dengan Indeks Gini Maret 2022 yang sebesar 0,334 dan Indeks Gini September 2021 yang sebesar 0,337.
Sedangkan Indeks Gini di daerah perdesaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,301, turun dibanding Indeks Gini Maret 2022 yang sebesar 0,283 dan Indeks Gini September 2021 yang sebesar 0,281.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, katanya, distribusi pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah pada September 2022 sebesar 21,46 persen.
"Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen jika dibandingkan dengan capaian pada Maret 2022 yang tercatat sebesar 21,28 persen," ujar Emmy.
Hal ini menjelaskan bahwa distribusi pengeluaran kebutuhan penduduk pada September 2022, berada pada kategori tingkat ketimpangan yang rendah, yakni mengacu pada standar Bank Dunia.
Jika dirinci menurut wilayah, katanya lagi, maka di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 21,21, untuk daerah perdesaan angkanya tercatat sebesar 22,46 persen yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.
"Kategori ketimpangan Bank Dunia pada persentase pengeluaran kelompok 40 persen terbawah adalah untuk kategori tinggi dengan angka kurang dari 12 persen, sedang di antara 12 persen hingga 17 persen, dan rendah di angka lebih dari 17 persen," ujarnya.
Indeks Gini digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pengeluaran suatu wilayah secara menyeluruh.
Angka Rasio Gini berkisar antara 0 sampai 1. Apabila koefisien Gini bernilai 0 berarti pemerataan sempurna, sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan benar-benar terjadi secara sempurna.