Samarinda (ANTARA) - Sebanyak 250 orang mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik tema “COVID-19” yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan Unmul Samarinda.
“Pada 17 Agustus 2020 sudah diluncurkan oleh Kemendikbud program KKN tematik yang akan berakhir pada 17 September 2020," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unmul Samarinda, Anton Rahmadi, Rabu (19/8).
Ia mengatakan program Kemendikbud RI tersebut dilaksanakan di tiga provinsi yakni Provinsi Kaltim, Kaltara, dan Majene. Adapun jumlah peserta sebanyak 250 orang mahasiswa yang dibagi dalam 23 kelompok, yakni 21 kelompok di wilayah Kaltim, 1 kelompok wilayah Kaltara, dan 1 kelompok di Kabupaten Majene,Provinsi Sulawesi Barat.
Koordinator Pusat Pengembangan Kelembagaan dan Pengabdian Masyarakat (P2KPM-LP2M), Kiswanto meyebutkan program KKN tematik diselenggarakan Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan berbagai stakeholders.
“Unmul melalui LP2M juga ikut berpartisipasi dalam KKN tematik COVID-19 sebagai upaya gotong-royong dan peningkatan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, masyarakat dan stakeholders hingga di tingkat kelurahan/desa dalam penanganan COVID-19,” ujar Kiswanto.
Dia menilai KKN tematik menjadi bagian dari program KKN perguruan tinggi yang dapat diapresiasi dengan pengakuan kredit (SKS) dan sertifikat pengabdian masyarakat.
Kiswanto menambahkan bahwa pesertanya merupakan mahasiswa dari berbagai bidang yang dapat memilih salah satu dari tiga jenis KKN tematik, yakni secara daring, secara luring, dan Numerasi untuk murid SD (Luring atau Daring).
“Semua mahasiswa Unmul yang mendaftar menjadi peserta diarahkan untuk memilih kategori KKN tematik COVID-19 secara daring. Sebelumnya peserta KKN mendapatkan pembekalan nasional pada pekan kedua Agustus, dan sekarang sudah mulai melaksanakan kegiatan KKN tematik selama sebulan,”katanya.
Lanjut dia dalam teknis pelaksanaannya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud menjadi penanggung jawab KKN tematik secara daring, sedangkan Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB menjadi penanggung jawab KKN tematik luring.
Melalui KKN tematik tersebut, lanjut Kiswanto, mahasiswa berkesempatan memberi sumbangsih dan inspirasi dalam proses percepatan penanganan COVID-19 sesuai penghayatan profesinya masing-masing serta menjadi kesempatan berkolaborasi secara interprofessional dan transprofessional.
Menurutnya dari sisi pemberdayaan masyarakat, KKN tematik bertujuan mengembangkan kapasitas, pengetahuan dan mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dalam perubahan perilaku hidup sehat untuk diri sendiri, keluarga dan komunitasnya.
“Sedangkan dari sisi pemberdayaan institusi bertujuan untuk memperkuat kontribusi perguruan tinggi dalam penanganan COVID-19 sekaligus sebagai implementasi kebijakan "Kampus Merdeka" dan "Merdeka Belajar,” pungkasnya.