Samarinda (ANTARA) - Pusat Pengembangan Kelembagaan dan Pengabdian Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2KPM-LP2M) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Relawan COVID-19 Nasional kembali mengadakan Webinar COVID-19 Nasional bahas transformasi digitalisasi UMKM.
"Webinar COVID-19 Nasional dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Relawan COVID-19 Nasional yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)," kata koordinator P2KPM-LP2M Unmul Samarinda, Kiswanto, Jum'at.
Ia mengatakan pada seri ketiga topik yang dibahas "Kebangkitan Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi COVID-19", dengan menghadirkan Narasumber di antaranya Dr. Sri Wahyuni, S.E., M.Si. (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman), Riki Rijadi (Business Coach dan Mentor Estubizi Network), dan Endry Veri (Entrepreneur dan Owner Tempat Rahasia), serta ia sendiri sebagai moderator.
Dia menjelaskan bahwa Webinar COVID-19 Nasional dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Relawan COVID-19 Nasional yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Unmul melalui P2KPM-LP2M turut berpartisipasi mengirimkan 250 mahasiswa yang tergabung dalam 23 kelompok untuk menjalankan KKNT COVID-19 secara daring.
Dikemukakannya salah satu program yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa KKNT adalah menyelenggarakan webinar, meskipun temanya COVID-19, namun kami mengajak mahasiswa untuk membahasnya dari berbagai sudut pandang, termasuk kebangkitan ekonomi kreatif yang dibahas pada seri ketiga kali ini.
Dosen Fakultas Kehutanan Unmul itu menerangkan bahwa pelaksanaan KKNT COVID-19 kali ini memang ditujukan untuk peningkatan kesadaran masyarakat untuk merubah pola hidup baru dalam menghadapi pandemi.
“Kita memang harus gotong royong memutus rantai penyebaran COVID-19 sekaligus merubah pola hidup demi menjaga kesehatan dalam menjalankan aktivitas, termasuk merubah pola bisnis tatap muka menjadi digital marketing” kata Kiswanto.
Sri Wahyuni sebagai narasumber pertama memaparkan bahwa Indonesia hampir memasuki tahapan resesi ekonomi karena adanya pandemi COVID-19 ini.
Menurutnya, perekonomian Indonesia pada kuartal pertama di tahun 2020 bergerak lambat sekitar 2,97%, kemudian pada kuartal kedua tercatat -5,32%, sementara pada kuartal ketiga kemungkinan akan -2%.
“Apabila kuartal keempat masih terjadi penurunan, maka perekonomian Indonesia akan mengalami resesi,” jelasnya.
Salah satu cara memulihkan perekonomian Indonesia, menurut wanita yang kerap disapa Yuni ini, adalah dengan menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai ekonomi kreatif dan inovatif.
“UMKM menjadi penggerak pemulihan perekonomian yang dituntut kreatif dan inovatif untuk melakukan transformasi kegiatan bisnisnya ke dalam platform digital,” tambahnya.
Melanjutkan paparan pertama, Riki Rijadi yang menjadi narasumber kedua menegaskan pentingnya berdamai dengan diri sendiri saat memulai dan menjalankan bisnis kreatif di tengah pandemi. “Kita harus melatih otak untuk berpikir ‘out of the box’ dan membuka diri untuk ide-ide baru,”ajak Riki.
Startup business coach ini lantas mengajak generasi milenial untuk mulai mencari ide bisnis apa yang paling cocok pada masa pandemi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Di saat pandemi seperti ini, para pelaku bisnis mulai memetakan kembali ide bisnisnya dan memodifikasinya ke arah digital. “Bermunculannya toko-toko online merupakan bukti adanya kreativitas dan inovasi pelaku bisnis,” lanjut digital marketing enthuisiast tersebut.
Sementara Endry Veri menekankan bahwa UMKM termasuk bisnis yang tidak terlalu terganggu, terutama pelaku usaha kuliner, asalkan melakukan shifting model bisnisnya ke arah digital.
“Kekuatan mental pebisnis penting ditanamkan dari awal memulai usaha, sehingga permasalahan pandemi seperti ini bisa disikapi dengan baik, termasuk jika harus merubah pola bisnis dari offline menjadi online,” papar owner dari Tempat Rahasia ini.
Lebih lanjut, Endry menyarankan jangan menjadikan modal uang sebagai hambatan dalam membangun ide bisnis, karena banyak model bisnis yang hanya memerlukan modal yang sedikit namun bisa menghasilkan keuntungan yang besar, contohnya reseler produk-produk tertentu.
“Jangan jadikan modal uang sebagai alasan terhambatnya ide membangun usaha. Jika ada ide usaha yang bagus, silahkan proposalnya diberikan ke saya,”pancing pencetus Ruang Bisnis sebagai tempat latihan bisnis pada anak-anak muda di Samarindaitu.