Ujoh Bilang (ANTARA) - Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh menjanjikan penyaluran Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT-DD) untuk masyarakat terdampak COVID-19 bisa tepat sasaran dengan langsung turun ke rumah-rumah warga penerima manfaat untuk melihat fakta lapangan.
"Saya ingin memastikan para penerima BLT-DD sesuai kriteria yang ditetapkan Kemendesa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, maka kami perlu datang ke kampung-kampung, termasuk beberapa hari lalu yang datang langsung ke kawasan hulu Mahakam," ujar Bonifasius di Ujoh Bilang, Rabu.
Sejumlah kampung (desa) yang didatangi bupati dan rombongan di kawasan hulu Sungai Mahakam, tepatnya di Kecamatan Long Pahangai, adalah Kampung Delang Krohong, Long Pakaq, Long Pakaq Baru, Long Lunuq, Long Lunuq Baru, Datah Naha, Lirung Ubing, Naha Aruq, Long Isun, Long Pahangai I, Long Pahangai II, Long Toyu, dan Kampung Liuq Mulang.
Kriteria warga penerima BLT-DD adalah keluarga miskin yang tidak menerima program lain atau Non Program Keluarga Harapan (PKH), Non Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Non Kartu Pekerja, dan keluarga yang kehilangan mata pencaharian.
Kriteria lainnya aalah keluarga yang belum terdata (exclusion error) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan memiliki anggota keluarga yang rentan sakit atau memiliki penyakit kronis menahun.
Total penerima BLT-DD se- Kecamatan Long Pahangai ada 427 kepala keluarga (KK) dengan rincian Kampung Delang Krohong terdapat 15 KK, Long Pakaq ada 103 KK, Long Pakaq Baru terdapat 20 KK, dan Kampung Long Lunuq ada 43 KK.
Kemudian warga penerima di Kampung Long Lunuq Baru tercatat aa 38 KK, Datah Naha 18 KK, Lirung Ubing 26 KK, Naha Aruq 18 KK, Long Isun 21 KK, Long Pahangai I 38 KK, Long Pahangai II ada 31 KK, Long Toyu 29 KK, dan Kampung Liuq Mulang terdapat 36 KK.
Bupati juga berpesan agar setiap penyaluran BLT-DD harus tetap dilakukan sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penularan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) seperti menjaga jarak, menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan protokol kesehatan lainnya.
"Protokol kesehatan harus selalu kita patuhi dalam upaya menjaga Kabupaten Mahulu tetap berada di zona hijau alias tidak ada warga yang tertular virus corona, sehingga masyarakat tetap aman dan sehat," kata Bonifasius.