Mahulu, Kaltim (ANTARA) - Kabupaten Mahakam Ulu Kalimantan Timur mematangkan draf kerja sama dengan Pemprov Kaltim dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemhub guna percepatan tahap lanjutan pembangunan Bandara Ujoh Bilang.
"Dari Kemenhub RI membuka ruang untuk mempertajam substansi rencana kerja sama yang akan dibahas nanti, tentu ada beberapa hal yang menjadi rekomendasi menyangkut tugas pokok, fungsi dan kewenangan masing-masing," kata Sekretaris Kabupaten Mahulu Stephanus Madang di Ujoh Bilang, Selasa.
Pemkab Mahakam Ulu atau Mahulu telah menggelar rapat membahas draf nota kesepakatan bersama atau MoU antara Pemprov Kaltim dengan Kemenhub terkait percepatan tahap pembangunan bandara, yakni mempertajam sejumlah pasal yang dimasukkan dalam MoU.
Pematangan draf kerja sama dilakukan karena kondisi terkini landasan pembangunan fisik terminal dan landasan pacu Bandara Ujoh Bilang sepanjang 750 meter dan lebar 23 meter, sedang dalam tahap pembangunan dan diharapkan dapat selesai dengan baik.
Guna percepatan itu, Pemkab Mahulu berkomitmen memastikan kesiapan sisi udara, fasilitas listrik, dan pembangunan terminal agar dapat segera digunakan.
"Jika semua persyaratan dapat dipenuhi, bandara ini dapat mulai beroperasi pada 2026 atau setelahnya. Kami juga berharap agar dapat segera mempersiapkan kerangka regulasi dan anggaran, serta tidak ragu untuk melanjutkan implementasi pembangunan bandara," kata Madang.
Pembangunan Bandara Ujoh Bilang ini pun sudah menjadi prioritas nasional karena telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, bahkan menjadi salah satu prioritas kinerja yang harus diselesaikan dalam periode ini.
Masuknya bandara tersebut dalam RPJMN karena sebelumnya tim survei dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub melakukan kunjungan ke Ujoh Bilang pada Kamis, (14/11/2024) untuk melakukan kajian.
“Bandara Ujoh Bilang masuk dalam dokumen RPJMN, merupakan hal sangat penting karena menjadi acuan alokasi anggaran tahunan dari Kemenhub sehingga hal ini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mahulu ke depan,” katanya.
Sedangkan dalam pematangan draf saat ini diharapkan dapat menghasilkan sekaligus menetapkan beberapa poin penting, agar bisa menjadi sebuah MoU yang menjadi kesepakatan dari masing-masing pihak.
"Adanya percepatan melalui MoU yang diharapkan segera disepakati, tentu akan menjadikan semua pihak berkomitmen mendukung kelancaran pembangunan agar operasional bandara dapat segera dilakukan," kata Madang.