Samarinda (ANTARA) - Banyak usaha penjahit di Kota Samarinda beralih produksi Alat Perlengkapan Diri (APD) seperti baju hazmat dan masker ditengah mewabahnya virus corona.
“Sudah banyak usaha penjahit beralih membuat baju hazmat dan masker untuk memenuhi permintaan akibat kekurangan APD di Kota Samarinda, “ kata Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda, Muhammad Faisal di Samarinda, Rabu (15/4).
Dia sempat melakukan pemantauan dan mengunjungi beberapa usaha penjahit, ternyata sudah sepekan mereka beralih usahanya dengan membuat baju hazmat dan masker.
Adapun beberapa penjahit yang sempat dikunjunginya antara lain “Penjahit Akbar” di jalan Rajawali, dapat memproduksi baju hazmat rata-rata menghasilkan 15 baju setiap harinya, harga baju tersebut berkisar Rp175.000 sampai 200.000.
M.Faisal juga mengunjungi penjahit “Azzahra Collection” di Jalan PM Noor Sempaja dan “Boots Kaos” di jalan Cipto Mangunkusumo di Kecamatan Samarinda Seberang, mereka memproduksi masker.
“Kedua penjahit ini rata-rata mampu membuat 600-1000 masker kain, dijual dengan harga Rp50.000 setiap lusinnya dan harga tergatung bahan kain yang dibuat. Pekerja untuk membuat masker tersebut dibutuhkan 4-5 orang penjahit,” katanya.
Sementara Fahriannoor salah seorang pemilik usaha penjahit mengatakan bahwa mereka selain berniat membantu memenuhi kebutuhan APD di Kota Samarinda juga melihat sebagai satu peluang bisnis di saat wabah virus corona.
“Kami mengikuti saran dan arahan Pemerintah Kota Samarinda, melalui Dinas Perindustrian untuk memproduksi APD, terutama baju hazmat dan masker. sekaligus menggerakan para penjahit di Kota Samarinda untuk bersama-sama memproduksi
Diakuinya memang saat ini ada kesulitan memperoleh bahan baku untuk pembuatan baju hazmat dan harganya mahal, tetapi bahan untuk pembuatan masker cukup banyak.