Samarinda (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tahun 2025 dengan mempertajam transformasi perpustakaan dan kearsipan menyongsong generasi emas.
"Penting untuk kami tekankan komitmen bersama dalam membangun layanan perpustakaan dan kearsipan yang relevan dengan kebutuhan saat ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPK Kaltim Anita Natalia Krisnawati saat sambutan secara hybrid di Samarinda, Kamis.
Rakorda yang mengusung tema "Transformasi Perpustakaan dan Kearsipan Menuju Generasi Emas 2045: Inovatif, Kolaboratif, dan Berkelanjutan" diikuti lebih dari 200 orang peserta dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), instansi vertikal, DPK kabupaten/kota, serta pegiat literasi dan kearsipan se-Kalimantan Timur. Peserta hadir secara luring dan daring.
Menurut Anita, Rakorda ini adalah momen strategis untuk menyatukan visi dan memperkuat sinergi antarlembaga.
"Kami ingin perpustakaan dan kearsipan menjadi penggerak perubahan sosial dan budaya literasi menuju Kalimantan Timur yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujarnya.
Rakorda tahun ini menghadirkan sesi diskusi panel dengan narasumber Kepala Perpustakaan Nasional RI Profesor Aminudin Aziz dan Plt Deputi Bidang Tata Kelola Arsip ANRI Imam Mulyantono.
Diskusi dipandu oleh Kepala Bidang P3KM DPK Kaltim Hana Iriana yang menggali berbagai inovasi dan strategi pengembangan sektor perpustakaan dan kearsipan.
Plt Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Ismiati secara resmi membuka Rakorda 2025 yang diawali dengan penampilan Tari Jepen Harmoni oleh Tim Tari Tradisional SMK Negeri 3 Balikpapan.
Dalam sambutannya, Ismiati menekankan kolaborasi lintas sektor untuk menjadikan perpustakaan dan kearsipan sebagai pilar pembangunan SDM unggul.
“Transformasi harus kita dorong bersama, tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga dalam pola pikir, sinergi, dan pemberdayaan masyarakat melalui literasi dan tata kelola arsip yang modern,” katanya..
Selain sebagai forum koordinasi dan evaluasi, Rakorda 2025 juga menjadi momentum pemberian penghargaan. Sejumlah OPD, kabupaten/kota, dan perpustakaan menerima penghargaan atas prestasi dalam pengelolaan kearsipan dan transformasi perpustakaan, antara lain pengelolaan kearsipan dinamis terbaik, penerapan aplikasi SRIKANDI, penyelenggaraan kearsipan tingkat kabupaten/kota, Perpustakaan Terakreditasi, serta Pengelolaan Kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Rakorda juga dirangkai dengan penandatanganan kerja sama antara DPK Kaltim dengan OPD, instansi vertikal, serta Duta Baca Provinsi Kalimantan Timur, guna meningkatkan budaya gemar membaca.
