Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) sedang menyiapkan diri untuk kembali menjadi juara umum dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Kalimantan Timur pada 2025, mengulang kembali gelar juara umum yang sebelumnya telah diraih enam kali berturut-turut.
"Dalam MTQ Kalimantan Timur ke-44 tahun 2023 kafilah Kukar berhasil meraih juara umum untuk yang keenam kalinya. Insyaallah MTQ ke- 45 tahun depan, Kukar bisa kembali menjadi juara umum untuk yang ketujuh," kata Sekretaris Kabupaten Kukar Sunggono di Tenggarong, Rabu.
Berbagai aksi yang dilakukan antara lain, saat ini digelar MTQ ke-45 tingkat Kabupaten Kukar yang berlangsung sepekan pada 2-8 Desember, dipusatkan di Kecamatan Samboja Barat, kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
MTQ tingkat kabupaten ini merupakan sarana ajang seleksi untuk menghasilkan kafilah terbaik, sehingga mereka yang terbaik ini akan mengikuti ajang yang sama tingkat provinsi, jika memperoleh terbaik lagi di provinsi, maka berlanjut ke tingkat nasional.
Menurutnya, seleksi peserta MTQ secara berjenjang mulai tingkat kecamatan hingga kabupaten, dapat menghasilkan peserta berkualitas, terbukti Kukar menjadi juara umum pada MTQ Kaltim 2023, kemudian MTQ Nasional 2024 Provinsi Kaltim menjadi juara umum Nasional, sebagian besar peserta peraih medali berasal dari Kukar.
Baca juga: LPTQ: Kaltim layak jadi rujukan kegiatan setelah MTQ Nasional
Pada MTQ Nasional ke-30 tahun 2024, katanya, dari 18 putra-putri kafilah Kukar yang membawa nama Provinsi Kaltim, 17 kafilah diantaranya berhasil menyabet gelar terbaik di berbagai cabang lomba.
"Sebanyak 10 kafilah diantaranya bahkan berhasil meraih predikat terbaik pertama, ini merupakan suatu prestasi yang tidak hanya membanggakan daerah, tetapi juga membawa nama Kukar lebih bersinar di pentas nasional," kata ia.
Sunggono yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kukar ini, saat melantik 145 dewan hakim yang bertugas di MTQ ke- 45 Kukar, dan memberi penekanan khusus kepada mereka agar memberikan penilaian secara profesional, karena hasil dari sini akan mewakili Kukar di tingkat provinsi dan kemungkinan sejumlah ajang lain.
"Tugas sebagai dewan hakim sangat berat, harus melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, seadil-adilnya dan profesional. Ini juga berkaitan dengan pembinaan berjenjang, yakni para juara akan mengikuti ke tingkat provinsi, bahkan nasional, maka yang terbaik yang harus juara," katanya.
Baca juga: Sekda Kukar: Seleksi MTQ berjenjang untuk cetak peserta berkualitas