Samarinda (ANTARA) -
Founder Gema Muda Kaltim Renaldi Saputra menyatakan bahwa setelah melakukan kajian terkait visi dan misi kedua pasangan calon (paslon) dalam Pilgub Kaltim 2024, pihaknya memutuskan untuk mendukung paslon Isran-Hadi sebagai dua sosok yang pantas melanjutkan pembangunan Benua Etam.
"Visi dan misi Isran-Hadi lebih memungkinkan dan ideal untuk Kalimantan Timur," ujar Renaldi di Samarinda, Rabu.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Timur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 menunjukkan bahwa setidaknya 1.698.573 pemilih merupakan Generasi Milenial dan Generasi Z. Merujuk pada data tersebut, 61 persen adalah pemilih muda dengan rentang umur 17 – 42 tahun.
Dari dua juta lebih Daftar Pemilih Tetap (DPT), angka pemilih muda sangat menentukan kemenangan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim.
Maka kedua pasangan calon (paslon) saling bersaing untuk memperebutkan dukungan pemilih muda guna memuluskan langkah menjadi orang nomor 1 di Kaltim.
Dalam momen Sumpah Pemuda pada Senin (28/11), Isran-Hadi mendapatkan deklarasi dukungan dari Kongres Pemuda Kaltim, sedangkan Rudy pada Selasa (29/10) menggelar dialog dengan para pemuda.
Rizal Efendi, yang mewakili kehadiran Isran Noor dan Hadi Mulyadi, mengapresiasi dukungan tersebut. Menurutnya, sosok Isran-Hadi seringkali memperhatikan kawula muda untuk bersama membangun Kaltim ke depannya.
"Saya kira ini pilihan yang tepat. Isran-Hadi perhatiannya luar biasa dan sangat memperhatikan generasi muda. Menurut saya, mereka berkomitmen dengan program-program pembangunan Kaltim ke depannya," ucap Rizal.
Di kesempatan lain, Rudy Mas’ud yang menghadiri dialog “Kepoin Kaltim Kenali Pemimpin Kaltim Vol. 02" di Café Bagios, Samarinda, mengungkapkan permasalahan utama anak muda, yaitu soal pendidikan dan pengangguran.
"Semua ide dan program kami gagas bersama, merupakan terobosan untuk meningkatkan produktivitas dan pendidikan di Kaltim yang masih rendah," jelas Rudy Mas’ud.
Dengan pendidikan gratis, Rudy merasa akan mampu mengatasi tingkat kemiskinan hingga taraf hidup masyarakat Kaltim. Rudy memang memberikan program “Gratispol” sebagai jalan keluar dari permasalahan kesejahteraan masyarakat.
“Ada 10 juta anak muda Indonesia yang menganggur. Jika kita gagal menyiapkan mereka, kita menghadapi risiko generasi cemas atau bahkan generasi lemas di masa depan,” tekan Rudy.