Sangatta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim menggelar Festival Magic Land untuk memperkenalkan budaya nasional hingga lokal.
“Festival Magic Land harus kita lestarikan agar budaya kita tidak hilang. Kegiatan-kegiatan yang melestarikan nilai-nilai budaya ini harus terus kita kembangkan,” kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Kutim Poniso Suryo Renggono, saat membuka kegiatan di Sangatta, Senin (28/10)
Ia menjelaskan Festival Magic Land menyuguhkan beragam kegiatan menarik, di antaranya lomba tari pesisir dan pedalaman yang terbuka bagi masyarakat yang memiliki bakat di bidang seni tari.
Poniso berharap dengan kegiatan tersebut akan muncul talenta-talenta baru di Kutim dalam mengembangkan budaya lokal, bukan hanya tarian lokal,tetapi kebudayaan lainnya harus juga dapat berkembang.
“Kita harapkan juga ini bisa dikembangkan oleh para perajin batik yang ada di Kabupaten Kutai Timur, khususnya di Sangatta,” ucapnya.
Dia juga menuturkan bahwa Festival Magic Land tidak hanya menjadi perayaan budaya semata, tetapi juga mendorong pertumbuhan perekonomian lokal dan memberikan kebahagiaan bagi masyarakat Kutai Timur.
“Ini akan menjadi unggulan Kabupaten Kutai Timur. Kita tahu bahwa Ibu Kota Nusantara ada di Kalimantan Timur, dan tidak menutup kemungkinan tamu-tamu kehormatan dari Ibu Kota Nusantara akan mengunjungi Kutai Timur,” katanya.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim Fadliansyah mengungkapkan bahwa acara tersebut bertujuan menampilkan keindahan budaya Kutai Timur sekaligus memperkenalkan seni dan kreativitas masyarakat lokal.
“Festival ini adalah upaya kami menampilkan keindahan dan kekayaan budaya Kutai Timur. Kami ingin masyarakat lebih mengenal dan menghargai warisan budaya daerah,” harapnya.
Selain itu, festival Magic Land bertujuan menyatukan berbagai kelompok masyarakat dengan latar belakang berbeda melalui seni dan budaya.
“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa di tengah perbedaan, kita tetap satu. Seni dan budaya menjadi jembatan yang dapat menyatukan kita semua,” kata Fadliansyah.