Paser (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Paser melakukan vaksinasi untuk 4.800 ekor sapi ternak guna mencegah meluasnya penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak.
“Ditargetkan satu ternak dapat satu dosis,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunak Paser, drh. Al Habib, di Tanah Grogot, Selasa (21/1).
Ia menjelaskan Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang menyerang sapi dan kerbau. penyakit tersebut disebabkan oleh virus cacar (pox virus).
Saat ini para petugas penyuluh saat ini masih melakukan kegiatan vaksinasi di sejumlah tempat peternakan sapi. Target vaksinasi selesai Februari.
Al habib mengatakan virus penyebab penyakit LSD masuk ke Indonesia pada 2022 lalu saat ini sudah menyebar di Kalbar, Kalteng, dan Kalsel.
Sama seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), penyebaran LSD di Kaltim dimulai di Kabupaten Paser mengingat daerah ini berada di wilayah perbatasan.
"LSD pertama masuk di Kaltim di sini. Sama seperti PMK karena kita perbatasan yang terindikasi dari Kalsel. Berdasarkan informasi yang sudah terdampak di daerah Kecamatan Tanah Grogot," kata Al habib.
Dikemukakannya di Kabupaten Paser, tepatnya di Kecamatan Tanah Grogot, tercatat sebanyak 20 sapi telah terjangkit virus tersebut.
Dia menuturkan Disbunak melakukan vaksinasi sebagai bentuk pencegahan disamping dilakukan pembersihan kandang, dan sterilisasi petugas serta peternak.
Ternak yang sudah terdampak, katanya, diisolasi agar tidak menyebar. Penyebaran virus bisa terjadi melalui gigitan lalat dan kotoran hewan.
Al Habib menyebutkan diisolasi jangan sampai menyebar ke sapi karena bisa menular melalui gigitan lalat, satu kena bisa kena. Virus itu juga menyebar misalnya pemiliknya menginjak kotoran ternak yang terkena, kemudian tidak mengganti alas kaki, itu bisa menyebar ke kandang lain.
Dia menambahkan pengobatan pada ternak terdampak dilakukan dengan pengobatan simptomatik yakni penanganan gejala demam pada ternak dengan diberikan obat demam, anti alergi, dan vitamin.
"Penyakit Lumpy Skin Disease tersebut bisa disembuhkan dan dagingnya tetap bisa dikonsumsi setelah tiga minggu dinyatakan sembuh melalui tahapan isolasi," ujar Al Habib.