Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memaparkan sejumlah peluang investasi yang ada di Kaltim kepada para pengusaha luar negeri dalam kegiatan Mahakam Investment Forum (MIF) 2024 di Bali.
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim, Ujang Rahmad dalam keterangan di Samarinda, Kamis menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan minat dan realisasi investasi di Kaltim yang nantinya akan menampilkan pengelola kawasan dan proyek Green Investment and Blue Economy di Kaltim.
"Posisi Kaltim yang berada di Kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II sebagai jalur strategis perdagangan internasional, menjadi sangat strategis dan menguntungkan dalam pengembangan perekonomian dan industri," kata Ujang Rahmad dihadapan para pengusaha yang hadir di Forum tersebut.
Diketahui, kegiatan Mahakam Investment Forum (MIF) 2024 bertema Integrated Promotion of East Kalimantan as the Superhub of the Capital City of Nusantara dilaksanakan diThe Stones Hotel Legian Bali, Kamis.
Ujang menyampaikan kepada para pengusaha asing bahwa untuk mendukung pengembangan klaster industri di Kaltim, Pemprov Kaltim membangun sejumlah kawasan industri di berbagai kota.
" Sejumlah kawasan industri yang sudah terealisasi di antaranya Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan, Kawasan Perkapalan Industri dan Jasa Kota Samarinda serta Kawasan Industri berbasis Migas dan Kondensat di Bontang," jelasnya.
Selanjutnya, Kawasan Industri Pariwisata Derawan di Berau serta Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy. Kawasan lainnya adalah Kaltim Industrial Estate di Bontang yang merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Kaltim.
"Terdapat tiga kawasan strategis lainnya. Yaitu Kawasan Industri Buluminung yang sangat berdekatan dengan kawasan Ibu Kota Nusantara," papar Ujang.
Sementara dua kawasan lainnya adalah Kawasan Industri Bontang Lestari di bawah pengelolaan PT. Kawasan Industri Bontang dan Kawasan Industri Kariangau yang berada di Kota Balikpapan.
Meski dikenal sebagai daerah produsen energi primer yang melimpah terutama batu bara, minyak, gas, dan kayu. Pemprov Kaltim juga mencanangkan transformasi ekonomi ke arah industri hijau dan blue economy yang lebih berkelanjutan.
Ujang menambahkan terdapat beberapa Investment Project Ready to Offer (IPRO) dengan konsep Green Investment and Blue Economy di Kalimantan Timur.
Di antaranya meliputi, pengelolaan limbah sampah di Balikpapan, proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Penajam Paser Utara, pembangunan pabrik remah karet di Kutai Barat, pengembangan komoditi kakao di Berau, peternakan unggas dan budidaya udang terintegrasi di Kutai Kartanegara, fatty acid and fatty amine industry di Bontang serta model bisnis ekowisata berkelanjutan di Pulau Kaniungan Kabupaten Berau.
Semua proyek itu diharapkan dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi di Kaltim. Sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Mahakam Investment Forum 2024 juga dirangkai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) dengan Anhui Guanxin Agrochemical dari Tiongkok serta antara Fajar Bumi Bhakti dengan Zhejiang Ruizhi Fuel Co.Ltd.
Kerja sama strategis ini diharapkan dapat memperkuat posisi Kalimantan Timur sebagai wilayah yang menarik bagi investor internasional. Sekaligus memperluas sektor-sektor potensial yang dapat dikembangkan secara bersama-sama.