Samarinda (ANTARA) -
Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur berkomitmen untuk menjaga ketertiban terutama di Teras Samarinda tepian sungai Mahakam dengan membebaskan para pengamen, juru parkir liar, gelandangan hingga anak jalanan dari kawasan ikon kota itu.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Samarinda Anis Siswantini di Samarinda, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan personel khusus yang bertugas selama 24 jam secara bergantian untuk memastikan kawasan sepanjang 400 meter tersebut bebas dari pengamen, anak jalanan, pedagang kaki lima (PKL), gelandangan, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Personel Satpol PP yang bertugas 24 jam dibagi dalam tiga shift. Setiap shift terdiri atas sembilan orang yang berjaga sepanjang Teras Samarinda ini. Kami ingin memastikan bahwa kawasan ini tetap bersih dan aman sebagai salah satu aset penting pemkot," ujar dia.
Untuk mengatasi masalah parkir, Pemkot Samarinda telah menyediakan area parkir di bekas SPBU yang terletak di sekitar Teras Samarinda. Semua sudah dikondisikan oleh pemerintah kota sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing instansi berkaitan.
Anis berharap masyarakat turut serta dalam menjaga fasilitas yang telah dibangun oleh Pemkot.
"Kami telah menyediakan fasilitas yang luar biasa untuk masyarakat Samarinda sebagai destinasi liburan keluarga. Kami berharap masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga bersama fasilitas ini agar ke depannya bisa lebih baik lagi," harapnya.
Selain itu, Pemkot juga telah menyiapkan titik untuk PKL yang ingin berjualan di kawasan tersebut. PKL yang berjualan dikurasi dan ditempatkan di kios yang telah disediakan.
Selanjutnya, menjelang peresmian Teras Kota yang dijadwalkan Senin (9/9), Asisten II Setda Kota Samarinda Marnabas memastikan segala persiapan telah dilakukan dengan matang.
"Beberapa hal yang sifatnya belum sempurna kita sempurnakan lagi. Semua sih sudah oke, catatan wali kota kemarin seperti parkir, tinggal kita tinjau mana yang sudah dilakukan mana yang belum," ujar Marnabas.
Salah satu fokus utama adalah fasilitas toilet dan penghijauan taman yang masih perlu sedikit pembenahan.
Marnabas berharap agar masyarakat turut menjaga fasilitas ini. Pihaknya menghimbau pengunjung untuk menjaga aset tersebut, termasuk kepatuhan supaya jangan menginjak rumput, bersandar di pembatas, hingga duduk sembarangan, kecuali di kursi yang sudah disiapkan.
"Menjaga keindahan kota ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga seluruh warga Samarinda," ungkap dia.