Balikpapan (ANTARA) - Kepala Dinas Koperasi Usaha kecil Mikro Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan Heru Ressandy Kusuma mengatakan upacara di Halaman Balai Kota menjadi awal dari sejumlah rangkaian untuk memperingati Hari Koperasi Nasional ke-77 di Balikpapan.
"Setelah upacara kami menggelar bakti sosial donor darah sebanyak 100 orang oleh anggota koperasi," katanya di Balikpapan, Senin (15/7).
Ia menjelaskan, kegiatan donor darah tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Balikpapan.
"Kemudian puncak kegiatan hari koperasi itu pada 26-28 Juli d Mal Pentacity," tutur Heru.
Kegiatan lainnya di pusat perbelanjaan digelar sejumlah agenda yang merupakan hasil kerjasama dari DKUMKMP dengan Mal Pentacity.
"Nanti disana ada beragam lomba, mulai Jumat sampai Minggu, dan itu adalah agenda puncak," ujar Heru.
Sementara itu, untuk rangkaian upacara hari koperasi di halaman Balai Kota Balikpapan, dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan Muhaimin.
Muhaimin membacakan sambutan Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia.
Dalam sambutannya disampaikan bahwa beberapa tahun terakhir bangsa-bangsa di dunia tengah menghadapi himpitan krisis yang tidak mudah.
"Mulai dari krisis ekonomi, krisis pangan, krisis energi, krisis iklim, bahkan krisis geopolitik yang puncaknya menambah ketidakpastian dalam segala sendi kehidupan," katanya.
Tantangan serupa sebenarnya juga terasa di Indonesia, seperti gejolak harga pangan dan ketidakpastian masa panen. Diharapkan dengan diagnosa yang benar, ada aksi cepat yang dapat dilakukan.
Maka, pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-77 ini juga sangat penting untuk merefleksikan bagaimana peran koperasi di tanah air.
"Agar semakin strategis dalam menjawab tantangan krisis dan ketidakpastian tersebut. Khususnya untuk mempercepat ikhtiar kebangsaan keluar dari middle income trap," tuturnya.
Sementara pendapatan perkapita rakyat Indonesia diperkirakan harus setidaknya naik 5 kali lipat untuk Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Padahal lebih dari 99 persen pelaku usaha di tanah air adalah usaha mikro," ujarnya.
Apalagi setiap krisis populasi usaha mikro semakin melebar, hingga menyebabkan terjadinya persaingan usaha yang kompleks.
"Dan ini tidak hanya terjadi antara usaha mikro dengan skala lebih besar, tapi juga bersaing antar sesama usaha mikro. Apa peran koperasi menjadi penting guna melengkapi ekosistem usaha rakyat agar dapat tumbuh," tuturnya.
Menurutnya, koperasi telah menjadi solusi dimana peran koperasi menjadi sangat strategis dalam mengkonsolidasikan para pelaku usaha mikro dan kecil agar usahanya lebih berskala ekonomi.
Kemudian mengakselerasi dengan inovasi dan teknologi agar menghasilkan produk berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi. Selain itu juga mengeskalasi para pelaku usaha mikro dan kecil agar terjalin kemitraan rantai pasok.
"Saat ini, koperasi telah menjelma menjadi solusi untuk memberikan kepastian pembelian produk, kepastian terhadap akses inovasi teknologi, memberikan kepastian kemitraan dan bahkan permodalan," katanya.
"Sehingga Koperasi menjadi lebih beradaptasi, inovatif dan akuntabel. Sehingga bisa memberi manfaat lebih besar pada anggota dan lingkungannya," demikian.