Samarinda (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 1.300 tas anjat untuk para peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan tahun 2024 di Kaltim.
"Sebanyak 1.300 Anjat disiapkan untuk para tamu yang hadir. Di dalamnya ada batik Kaltim, pena dengan balutan manik dan block note," kata kepala DKP Kaltim Muhammad Syafranuddin di Samarinda, Senin.
Syafruddin menjelaskan anjat merupakan tas bundar yang terbuat dari rotan, hasil anyaman Suku Dayak yang ada di Kalimantan.
Ia mengatakan ada cerita menarik di balik pemberian souvenir ini karena karena harus berburu Anjat dari para pengrajin dan toko souvenir di Samarinda hingga Kapuas, Kalimantan Tengah.
"Kami mencari Anjat sampai ke Kapuas, bukan karena tidak mau memberdayakan UMKM di Kaltim, tapi pasokan di sini tidak mencukupi. Oleh karena itu, kami mencari Anjat hingga provinsi lain," kata pria yang akrab disapa Ivan tersebut.
Ivan menjelaskan Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, suku dan agama. Meski terdapat banyak perbedaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bertekad menjaga pelestarian budaya Kalimantan Timur demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada rakornas tersebut, lanjut Safruddin tas anjat dijadikan seminar kit khusus. Seminar ini dilaksanakan sebagai upaya mengenalkan, menjaga, dan melestarikan tradisi serta budaya Kalimantan.
Tidak hanya itu, di salah satu stan pameran juga disiapkan pakaian adat Kalimantan untuk para tamu agar dapat berfoto mengenakan pakaian khas Kaltim.
"Ini merupakan salah satu upaya penting dalam melestarikan budaya Kalimantan Timur," jelas Ivan.
Rakornas Kearsipan tahun 2024 akan diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari 28 hingga 30 Mei 2024.
Adapun kegiatan lain yang digelar meliputi antara lain Penghargaan Kearsipan 2024, Rakortek Pengawasan Kearsipan, Pameran Arsip dengan tema Budaya Provinsi Kalimantan Timur, dan Ekshibisi One Stop Services Kearsipan. (Adv)