Berau (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir Kabupaten Berau tentang pengelolaan sampah di laut dalam upaya mewujudkan agenda nasional bulan cinta laut yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Fungsional Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir Ahli Muda DKP Kaltim Yuliana Nidyasari di Berau, Rabu, mengatakan ekosistem laut dan pesisir merupakan kawasan penting yang harus dijaga bersama, terutama dari pencemaran sampah.
"Sampah utamanya yang tidak dapat terurai yaitu plastik, ini dapat merusak ekosistem makhluk hidup di laut. Dampak yang ditimbulkan membuat hasil tangkapan ikan nelayan akan menurun," ucap Yulidi dari Kantor Pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Kampung Tanjung Batu.
Ia menjelaskan kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah di wilayah pesisir dan Pulau kecil di Kabupaten Berau ini juga menjadi salah satu program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) yang dilaksanakan DKP Kaltim untuk mendukung ekosistem laut dan pesisir.
Menurutnya, Sampah plastik merupakan komponen paling sulit diurai oleh proses alam menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta ekosistem perairan.
Oleh sebab, sampah plastik harus dibersihkan sehingga tidak menyebabkan pencemaran air laut.
Pada kesempatan itu juga, Yuli berharap kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir agar peduli terhadap lingkungan serta mendorong masyarakat berperan dalam pengendalian pencemaran dengan memilah sampah organik dan nonorganik guna mendapatkan nilai ekonomi dan manfaat.
"Semoga melalui kegiatan ini para peserta yang hadir dapat berkontribusi aktif dalam mencegah kerusakan ekosistem untuk menjaga keberlanjutan pengelolaan sampah di laut," tutur Yuli.
Turut hadir, Narasumber Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSDPL) Pontianak Hetty Effendi, Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan Abdul Rahman, Sekretaris Kampung Tanjung Batu Dani Sartika dan Perwakilan Camat Pulau Derawan Deranto.