Balikpapan (ANTARA) - Diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pengguna daya 450 watt, 900 watt, 1200 watt dan 2200 watt yang sudah berakhir turut menjadi pemicu inflasi di Balikpapan dan Penajam Paser Utara pada Maret 2025.
PLN memberi potongan harga 50 persen tagihan listrik bulan Januari dan Februari 2025. Pada Maret tagihan pemakaian listrik pun kembali penuh seperti biasa.
Tarif listrik pun “naik” dan bersama cabai rawit, udang basah, ikan layang, dan emas perhiasan kompak memaksa Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan mengalami inflasi dibanding bulan sebelumnya.
“Sesuai rilis terkini Badan Pusat Statistik (BPS), Balikpapan mengalami inflasi sebesar 1,67 persen secara mtm (month to month),” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Balikpapan Robi Ariadi, Rabu.
Bila dibanding April 2024 atau secara tahunan, IHK Kota Balikpapan tercatat inflasi sebesar 1,38 persen (year to year), lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 1,03 persen. Angka itu juga lebih tinggi dari inflasi gabungan empat kota di Kaltim yang tercatat 1,36 persen (yoy).
Kenaikan cabai rawit disebabkan oleh pasokan yang menurun dari daerah sentra produksi di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, juga Kalimantan Selatan. Cuaca banyak hujan di Maret 2025 menekan jumlah panen dan transportasi cabai.
Adapun kenaikan udang basah dan ikan layang disebabkan oleh peningkatan permintaan sepanjang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, namun nelayan kali ini lebih memilih turut berhari raya bersama keluarga ketimbang melaut.
”Uang cari-carian aja. Tahun ini saya pilih keluarga,” kata Daeng Selle, warga kampung nelayan Manggar. Hasilnya, antara lain, harga ikan layang mencapai Rp60.000 per kg dari biasanya Rp25-35 ribu per kg.
Sementara itu, kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan tren peningkatan harga emas global yang masih terus berlanjut.
Selain harga naik, ada pula harga turun. Menyumbang deflasi di Kota Minyak pada Maret 2025 adalah sayuran berupa bayam, kacang panjang, sawi hijau, dan kangkung. Juga gas elpiji, terutama elpiji 3 kg tabung melon.
Bayam turun harga, begitu pula kacang panjang, sawi hijau, dan kangkung sebab produksinya sedang melimpah dan berbarengan masuk pasar. Elpiji stoknya sedang digelontor oleh Pertamina meski juga dipantau ketat karena merupakan barang subsidi.
Tetangga Balikpapan, Penajam Paser Utara pun mengalami inflasi sebesar 2,19 persen secara mtm. Secara tahunan, PPU juga mengalami inflasi sebesar 1,19 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 1,03 persen, namun lebih rendah dibandingkan inflasi gabungan empat kota di Kaltim yang tercatat 1,36 persen yoy.