Balikpapan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Balikpapan berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi (TPID) Paser, Penajam Paser Utara, dan Balikpapan untuk mengendalikan harga-harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1447 Hijriyah.
"Terutama harga-harga bahan pokok dan bahan-bahan penting," kata Kepala BI Balikpapan Robi Ariadi, Rabu.
Ia mengatakan, bahan pokok adalah kebutuhan utama masyarakat, Sebagian besar berupa bahan makanan. Karena jumlahnya ada sembilan macam maka dulu populer dengan sebutan sembilan bahan pokok alias sembako. Beras, minyak goreng, garam, gula, daging sapi dan ayam, ikan, telur, susu, bawang merah dan bawang putih, cabai, juga kedelai, termasuk dalam sembako.
Lanjutnya,barang penting adalah barang yang penting dalam menentukan kelancaran pembangunan nasional, diantaranya bahan bangunan seperti semen, pasir, batu kerikil, besi beton, hingga suku cadang kendaraan. Sebagian bahan makanan juga termasuk barang penting, seperti bahan-bahan kue dan roti, dan bahan-bahan baku kue tradisional macam santan dan gula merah.
Menurut Robi koordinasi TPID diperlukan untuk memastikan barang-barang tersebut selalu mudah didapat oleh masyarakat dan harganya terjangkau.
"Artinya distribusinya lancar, jumlah barangnya cukup, sehingga harganya bisa terjangkau," kata Robi.
Dari ketiga daerah yang berada di bawah koordinasi Bank Indonesia Balikpapan tersebut, Balikpapan menjadi yang paling rawan mengalami gejolak harga sebab pasokan kebutuhan pokoknya sebagian besar didatangkan dari luar. Beras yang dijual di pasar dan toko-toko di Balikpapan misalnya, umumnya berasal dari Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, atau Jawa Timur.
Cabai juga dipasok dari sentra-sentra pertanian di ketiga daerah tersebut, ditambah dari daerah sekitar seperti dari Penajam atau Paser.
"Kalau hujan beberapa hari berturutan, gelombang besar, dan kapal yang bawa sayur dari Surabaya terlambat masuk pelabuhan, alamat sudah itu harga naik," kata Rasyid, pedagang ikan di Pasar Klandasan pada kesempatan terpisah.
"Kami berupaya memastikan bahwa masyarakat dapat beribadah dan merayakan lebaran dengan tenang dan tanpa terbebani oleh kenaikan harga yang signifikan," kata Kepala TPID dan Sekretaris Kabupaten Paser H Tohar.