Balikpapan (ANTARA) - Kasubdit Pembentukan dan Pembina Komando Cadangan (Komcad), Ditsumdan Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy meyakini anggota yang diterima sebagai Komcad terbebas dari faham radikal.
"Komcad itu seleksinya tidak asal-asalan," katanya, di Balikpapan, Selasa (21/5).
Ia mengemukakan, untuk menjadi anggota Komcad, selain dilakukan seleksi administratif, juga dilakukan seleksi ideologi serta psikologi.
Selain itu, sebagai calon anggota Komcad juga dilihat data kepolisian apakah ada catatan hukum, serta dilakukan tes kesehatan jiwa, serta seleksi kompetensi.
"Semua kami laksanakan, sama seperti masuk TNI atau Polri," jelasnya.
Kendati sudah melakukan seleksi ketat, namun antisipasi hukum juga dilakukan bila menemukan anggota yang sudah diterima menjadi Komcad melakukan penyimpangan mengingat mereka yang sudah menjadi Komcad tentu faham akan penggunaan senjata.
"Yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif berbeda hukumannya," ungkapnya.
Rachmat mencontohkan, bila anggota Komcad yang aktif membelot ke arah faham radikal yang dapat memecah belah bangsa, maka di pecat sebagai anggota Komcad.
"Kemudian, bila sudah tidak aktif, maka diberlakukan hukum sipil," terangnya.
Kemudian bila posisi sedang berperang, lalu anggota Komcad membelot tidak menutup kemungkinan diberikan hukuman militer.
"Hukuman militer bila mereka aktif," tegasnya.
Lanjutnya, merujuk Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 3 Tahun 2021, keberadaan Komcad diartikan sebagai sumber daya nasional. Komcad dipersiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi memperbesar dan memperkuat kemampuan komponen utama.
Rachmat menuturkan komponen utama tiga matra TNI, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut. Tugas Komcad tidak dituliskan dalam satu pasal tertentu dalam PP Nomor 3 Tahun 2021 sebagaimana tugas-tugas dari organisasi atau lembaga negara lain.
Menurutnya pada tahun ini, Kodam VI/Mulawarman membuka pendaftaran untuk masyarakat yang ingin membela negara dengan bergabung sebagai Komcad sebanyak 1000 orang.
Di wilayah Kodam VI/Mulawarman meliputi wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara. Provinsi Kalimantan Timur kini tengah naik daun dengan adanya Ibu Kota Nusantara.
"Komcad juga untuk mempertebal komponen utama di IKN, mereka semua siap untuk mobilisasi membantu komponen utama bila terjadi sesuatu darurat," ujar Rachmat.