Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) melayani 24 jam pasien terdampak banjir Mahakam Ulu guna menjamin kesehatan para warga pasca-pemulihan dari bencana tersebut.
Ketua Tim Pengendalian Krisis Kesehatan Dinkes Kaltim Adi Permana di Samarinda, Senin, mengungkapkan bahwa dua rumah sakit dan enam puskesmas di wilayah tersebut masih beroperasi dengan baik. Namun 30 puskesmas pembantu lumpuh karena terdampak banjir.
"Banjir besar ini juga telah merenggut satu nyawa dewasa dan dua anak harus dirujuk ke rumah sakit karena lemas tenggelam," ungkap Adi.
Ia melaporkan posko kesehatan yang berjumlah satu unit telah menyatu dengan posko penampungan, berlokasi di Gereja St Petrus Ujoh Bilang. Kunjungan harian ke posko kesehatan mencapai rata-rata 100 orang, namun saat ini angka tersebut mulai menurun seiring banjir yang semakin surut.
"Keluhan yang sering dilaporkan meliputi batuk, demam, pilek, diare, hipertensi, ruam kulit, hingga luka sayat dan tertusuk. Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, apoteker, dan tenaga pendukung lainnya, siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan," jelasnya.
Kantor Dinkes Kabupaten Mahakam Ulu mengalami kerusakan parah, sehingga operasional lumpuh total. Namun posko utama tetap beroperasi dengan dukungan puskesmas dan puskesmas pembantu. Gudang farmasi dinyatakan aman, meskipun terdapat kekhawatiran kerusakan obat dan vaksin akibat matinya aliran listrik.
Saat ini, kata dia, tim kesehatan Dinkes Kaltim kembali dikerahkan dari Samarinda menuju Mahakam Ulu untuk membawa obat-obatan dan kebutuhan logistik lainnya yang dibutuhkan untuk pengobatan pasien pasca-banjir.
"Dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, semoga kondisi kesehatan dan infrastruktur di Mahakam Ulu dapat segera pulih. Upaya pemulihan pascabencana ini tentu harus melalui kerja sama antar-instansi," tutur Adi.