Sangatta (ANTARA) - Ketua Koperasi Taruna Bina Mandiri (TBM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Priyanto mengatakan permintaan pisang kepok grecek terus mengalami peningkatan yang merupakan komoditas khas daerah tersebut.
“Untuk pemenuhan pasar lokal, seperti Sangatta, Bontang, Samarinda dan Balikpapan, biasanya kami mengirim 30 ton per hari atau 900 ton per bulan,” katanya di Sangatta, Jum’at.
Ia mengatakan selain terjadi peningkatan permintaan di beberapa daerah di Kaltim juga terjadi peningkatan permintaan dari luar Kaltim diantaranya Kalimantan Selatan, Jawa Timur, hingga Bali. Bahkan ekspor ke luar negeri meningkat sekitar 30 persen untuk saat ini.
Priyanto menjelaskan koperasi TBM telah berhasil mengekspor pisang kepok grecek ke beberapa negara yakni Malaysia, Singapura, dan yang terbaru Jepang.
"Pisang kepok yang dikirim ke Malaysia dan Singapura merupakan bahan mentah. Sedangkan yang dikirim ke Jepang berupa pisang rebus yang telah diolah dan dikemas dari Kecamatan Kaubun, Kutai Timur.
Dia menuturkan Koperasi TBM telah tergabung dalam asosiasi eksportir sayur dan buahan Indonesia (Aesbi) untuk mempermudah memasarkan pisang kepok grecek. Pihaknya juga terus berinovasi untuk menarik minat pasar internasional.
Priyanto menjelaskan Koperasi TBM adalah salah satu koperasi yang mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur karena dinilai aktif dan mampu meningkatkan ekspor pisang kepok grecek khas Kutai Timur.
"Jumlah anggota koperasi TBM ratusan orang dan masing-masing anggota memiliki kebun pisang kepok grecek yang lumayan luas. Agar dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional, hingga Internasional," katanya.