Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin menyatakan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai proyek percontohan penerapan integrasi layanan kesehatan primer (ILP).
"Puskesmas Rapak Mahang, beserta Puskesmas Pembantu Jahab dan Posyandu Teratai 1, menjadi model integrasi layanan kesehatan yang patut direplikasi," ujar Jaya Mualimin di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Selasa.
Ia jua berkesempatan menghadiri peluncuran Program Puskesmas ILP di Puskesmas Rapak Mahang, Tenggarong, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penggabungan berbagai layanan kesehatan dalam satu tempat akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, masyarakat tidak perlu lagi berpindah-pindah tempat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berbeda.
Ia juga menekankan pentingnya pengembangan puskesmas percontohan sebagai upaya penguatan pelayanan kesehatan yang berfokus pada upaya promotif dan preventif.
"Puskesmas harus menjadi garda terdepan dalam pencegahan penyakit dan promosi kesehatan," katanya.
Jaya mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan Kukar yang telah menetapkan 32 puskesmas, 32 puskesmas pembantu, dan 32 posyandu sebagai lokus ILP. Ini adalah komitmen nyata dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang ideal di era Jaminan Kesehatan Nasional.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Sunggono turut meresmikan program tersebut dengan pelepasan balon dan pengguntingan pita. Ia menyambut baik inisiatif ini dan berharap Puskesmas ILP dapat berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Program ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat," ujar Sunggono.
Ia optimistis program ini berdampak signifikan bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi model pelayanan kesehatan yang ideal di masa depan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kukar, Kusnandar menjelaskan pihaknya telah menyiapkan minimal lima kader posyandu yang memiliki kemampuan dasar kesehatan dalam pelayanan kesehatan.
"Ini merupakan bentuk dukungan terhadap program Presiden Tahun 2025 untuk pemeriksaan kesehatan gratis," ucapnya.
Kusnandar menambahkan, Program ILP merupakan inovasi dalam sistem pelayanan kesehatan terintegrasi yang dirancang untuk memberikan layanan kesehatan komprehensif dan mudah diakses oleh masyarakat.
"Melalui ILP, masyarakat dapat memperoleh berbagai jenis pelayanan kesehatan, mulai dari promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, hingga pemulihan, dalam satu tempat," cakapnya.*