Sangatta (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melakukan pencarian korban kecelakaan laut TB. Berkat Bahari 1 sejak Jum'at (27/12) .
"Sesuai keterangan saksi, korban terakhir kali terlihat sedang berjalan di atas kapal yang sedang berjangkar, Kamis (26/12) pagi. Namun, keesokannya sudah tidak ada," ucap Koordinator Pos SAR Kutai Timur, Aurelius Godja, saat dihubungi di Sangatta, Senin (30/12).
Ia mengatakan, anak buah kapal (ABK) TB. Berkat Bahari 1,atas nama Ahmad (55) diduga menghilang di Perairan Muara Bengalon, Kutai Timur.
Berdasarkan keterangan saksi rekan korban, korban dicurigai tercebur pada Kamis malam. Dari laporan tersebut pihak Basarnas Kutim bersama Polairud Polda Kaltim, Polairud Muara Bengalon, Pos AL Muara Bengalon, kru TB Berkat Bahari 1, hingga masyarakat Muara Bengalon melakukan pencarian hingga saat ini.
Godja menjelaskan lokasi pencarian berada pada koordinat (0°36’20.10”N 117°43’2.76”E), berjarak sekitar 125,22 kilometer dari Pos SAR Sangatta.
"Area pencarian sudah kami perluas hingga 44 mil laut persegi dengan menggunakan pola Parallel Sweep," tuturnya.
Dikemukakannya, dalam pencarian dibagi menjadi tiga tim, masing-masing menggunakan Rubber Boat Basarnas, Speedboat Polairud Polda Kaltim, dan Speedboat Pos AL Muara Bengalon.
“Sampai saat ini, pencarian belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan korban. Operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga ada hasil yang pasti,” katanya.
Godja menyebutkan pencarian telah dilakukan selama empat hari, tim penyelamat menghadapi tantangan cuaca ekstrem seperti angin kencang, hujan deras dan gelombang laut yang tinggi.
Hal tersebut katanya memperlambat proses pencarian di lapangan. Kondisi cuaca menjadi tantangan utama, namun Tim SAR gabungan tetap berusaha maksimal untuk menemukan korban
"Operasi SAR gabungan akan terus diperbarui seiring perkembangan di lapangan. Tim tetap fokus meski menghadapi tantangan berat demi menemukan korban secepat mungkin," ujar Godja.