Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) Ririn Sari Dewi mengatakan bahwa pengelola maupun pemilik destinasi wisata harus memperhatikan keamanan dan standar pelayanan pariwisata, seiring dengan prediksi membludaknya tingkat kunjungan akhir tahun hingga awal tahun.
"Hal ini perlu menjadi perhatian utama, karena saat libur di akhir tahun sampai awal tahun biasanya jumlah pengunjung wisata membludak, sehingga semua harus diantisipasi sejak saat ini, termasuk fasilitas dan layanan publik pun harus menjadi perhatian," kata Ririn di Samarinda, Senin.
Didampingi Kabid Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi, ia melanjutkan bahwa penekanan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung ini juga berdasarkan pada Surat Edaran (SE) Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widiyanti Putri, tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman dan Menyenangkan pada saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Dalam SE itu disebut bahwa gubernur, bupati, dan wali kota diimbau memastikan sektor pariwisata menerapkan Standar Nasional Indonesia, yakni cleanliness, health, safety, dan environment sustainability (CHSE).
"Semua tempat wisata diminta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan keamanan dan kelayakan wahana, seperti koordinasi dengan BPBD, kepolisian, pemadam, Basarnas, PMI, rumah sakit, dan lainnya sebagai antisipasi yang sifatnya membahayakan untuk keselamatan," katanya.
Baihaqi mengatakan, terkait dengan keamanan dan kenyamanan pengunjung di tempat wisata, pihaknya telah beberapa kali melakukan rapat dengan dinas pariwisata di kabupaten/ kota, pengelola maupun pemilik, dan pihak terkait lain.
Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada para pelaku pariwisata dan agen travel, yakni untuk memastikan kenyamanan dan moda transportasi yang beroperasi layak digunakan dalam perjalanan wisata.
"Hal lain yang juga menjadi penekanan dari kami adalah meminta pelaku pariwisata menerapkan standar operasional prosedur (SOP) serta standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3)," kata Baihaqi.
Bahkan di beberapa destinasi wisata yang menjadi favorit warga, lanjut Baihaqi, telah disarankan menambah karyawan dan memastikan tempat parkir cukup, karena diperkirakan di semua destinasi wisata rata-rata terjadi kenaikan hingga 30 persen.