Samarinda (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa Provinsi Kalimantan Timur banyak memiliki tokoh perempuan inspiratif yang telah memberikan kontribusi dan jasanya pada lingkungan, kelompok masyarakat dan Pemerintah daerah.
"Di Kaltim banyak sekali tokoh perempuan yang inspiratif di berbagai bidang seperti ekonomi, sosial budaya, pemberdayaan serta kegiatan sosial. Sektor tersebut umumnya didominasi olah kaum laki-laki, ternyata perempuan juga punya kesempatan untuk berperan seperti yang dilakukan kaum pria,” kata Sri Wahyuni saat membuka Parade Gender 2024, di Ruang Ruhui Rahayu, Samarinda, Selasa.
Sejumlah tokoh perempuan inspiratif di Kaltim, di antaranya dr Rini Retno Sukesi yakni tokoh kesehatan, Henny Sylvia Istivany Mappatangka sebagai tokoh masyarakat berprestasi bidang pertanian, Riris Rullana Sihotang sebagai tokoh pendidik perempuan dan Hj Meiliana sebagai tokoh perempuan inspiratif.
Kegiatan parade gender tersebut dilaksanakan dalam rangkaian Peringatan Hari Kartini ke-145 tahun 2024 di Provinsi Kaltim.
Sekda Sri mengatakan kegiatan Parade Gender 2024 merupakan pelaksanaan tahun ketiga, yang dirangkai dengan pameran Perekat Mama, dan talkshow serta penyerahan Award Gender atau pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh perempuan yang berjasa dalam berbagai sektor pembangunan di Kaltim.
"Berdasarkan rilis BPS, indeks ketimpangan gender Kaltim itu menunjukkan pertumbuhan yang positif dan bagus," kata Sri Wahyuni.
Ada tiga aspek yang menentukan indeks ketimpangan gender, pertama dilihat dari dimensi reproduksi kesehatan wanita, dari sisi dimensi reproduksi kesehatan wanita menunjukkan bahwa usia tertentu untuk melahirkan bayi itu angka kematiannya sangat kecil.
“Artinya, untuk dimensi kesehatannya sudah menunjukkan kondisi yang baik pada tahun 2023, dibandingkan tahun 2022, artinya dari sisi dimensi kesehatan ada kesadaran ada penguatan bagi kaum perempuan sehingga bisa menjaga reproduksi sehat dan melahirkan bayi yang sehat,” katanya.
Kemudian aspek yang kedua, cakap Sri, dari sisi pemberdayaan yang mengukur ketimpangan laki-laki dan perempuan dari dua aspek yang pertama dari sisi yang lulus sekolah SMA, kaum perempuan yang lulus SMA itu jumlahnya lebih banyak dibanding laki-laki di tahun 2022, jadi ini salah satu indikator pemberdayaan.
"Dari sisi tenaga kerja tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan itu juga meningkat satu persen dibanding tahun 2022, sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja untuk laki-laki itu meningkat 0,7 persen, jadi yang perempuan lebih tinggi penyerapan tenaga kerjanya dibanding dengan laki-laki karena itu indeks ketimpangan gender untuk Kaltim di posisi tahun 2023 ini dalam posisi yang membaik," tuturnya.
Sri Wahyuni mengakui punya PR (pekerjaan rumah) terkait dengan anggota legislatif, dimana pada periode 2019-2024 anggota legislatif yang mewakili kaum perempuan sebanyak 11 orang, dari 55 anggota dewan atau 20 persen diisi kaum perempuan. Dan pada Pemilu Legislatif Februari 2024 lalu, dari anggota legislatif terpilih untuk periode 2024-2029, perwakilan perempuan menurun jadi 14, 5 persen.
"Ini menjadi PR kita dalam indeks pemberdayaan perempuan dalam keterwakilan di bidang legislatif tingkat Provinsi Kaltim terjadi penurunan, mudah-mudahan penurunan keterwakilan di dewan ini, bisa ditutup dengan meningkatnya profesionalisme di sektor yang lain," ujar Sri Wahyuni.
Pada Parade Gender Kaltim 2024, juga diberikan penghargaan Gender Champion kepada 15 perempuan dari kabupaten kota, dan Award Gender kepada perangkat daerah terbaik yaitu RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan, DPMPD, dan Dinas Perkebunan, serta penerima penghargaan gender champion kepada ASN yang berkomitmen terhadap Pengarusutamaan Gender (PUG) yaitu Kadis Kehutanan Joko Istanto dan Direktur RSJD Atma Husada Mahakam Indah Puspitasari.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni didampingi Staf Ahli menteri pemberdayaan Perempuan bidang kelembagaan Rini Handayani dan Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita.(Adv)