Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan, yakni dari 169 titik pada Jumat (12/4) menjadi 161 titik pada Sabtu (13/4).
"Sebanyak 161 titik panas tersebut terpantau mulai pukul 01.00 hingga 17.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida, di Balikpapan, Sabtu.
Sebaran titik panas ini telah disampaikan ke pihak terkait seperti Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar dapat dilakukan tindakan sesuai prosedur.
Menurut dia, sehari sebelumnya terpantau 169 titik panas tersebar di lima kabupaten/kota, yakni di Kota Bontang dua titik, Kabupaten Kutai Barat (40), Kutai Timur (86), Kutai Kartanegara (37), dan Kabupaten Berau (4).
Sedangkan 161 titik panas yang terpantau Sabtu ini tersebar di enam daerah yakni Kota Bontang tiga titik, Kabupaten Penajam Paser Utara (2), Kutai Barat (11), Kutai Timur (75), Kutai Kartanegara (56), dan Kabupaten Berau (14).
Ia menyebutkan tiga titik panas di Bontang berada di Kecamatan Bontang Selatan dengan tingkat kepercayaan menengah, dua titik di Penajam Paser Utara berada di Kecamatan Penajam yang juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Ia menyebutkan tiga titik panas di Bontang berada di Kecamatan Bontang Selatan dengan tingkat kepercayaan menengah, dua titik di Penajam Paser Utara berada di Kecamatan Penajam yang juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Sebelas titik panas Di Kutai Barat tersebar di empat kecamatan, yakni Bongan (2), Jempang (3), Muara Pahu (4), dan Nyuatan (2) yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Sebanyak 75 titik di Kutai Timur tersebar di 12 kecamatan yakni Sangatta Utara (1), Bengalon (34), Kaubun (2), Kongbeng (7), Long Mesangat (1), Muara Ancalong (6), Muara Bengkal (1), Muara Wahau (10), Rantau Pulung (9), Sangkulirang (1), Telen (2), dan Teluk Pandan (2) dengan tingkat kepercayaan menengah.
Sebanyak 56 titik di Kutai Kartanegara tersebar di 10 kecamatan, yakni Muara Muntai (17), Muara Wis (2), Sanga-Sanga (1), Loa Janan (6), Marang Kayu (11), Muara Jawa (1), Muara Kaman (2), Sebulu (2), Samboja (1), dan Tabang (4) dengan tingkat kepercayaan menengah.
Sebanyak 14 titik di Berau tersebar di lima kecamatan yaitu Gunung Tabur (1), Kelay (7), Pulau Derawan (1), Sambaliung (2), dan Segah (3) yang semuanya juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Meskipun jumlah titik panas mengalami penurunan, kata dia, semua pihak tetap diminta selalu waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.
"Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga hal ini menyebabkan dahan, ranting, dan daun mengering yang rawan terjadi kebakaran," katanya.
Sebanyak 56 titik di Kutai Kartanegara tersebar di 10 kecamatan, yakni Muara Muntai (17), Muara Wis (2), Sanga-Sanga (1), Loa Janan (6), Marang Kayu (11), Muara Jawa (1), Muara Kaman (2), Sebulu (2), Samboja (1), dan Tabang (4) dengan tingkat kepercayaan menengah.
Sebanyak 14 titik di Berau tersebar di lima kecamatan yaitu Gunung Tabur (1), Kelay (7), Pulau Derawan (1), Sambaliung (2), dan Segah (3) yang semuanya juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Meskipun jumlah titik panas mengalami penurunan, kata dia, semua pihak tetap diminta selalu waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.
"Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga hal ini menyebabkan dahan, ranting, dan daun mengering yang rawan terjadi kebakaran," katanya.