Penajam perlu tambahan menara telekomunikasi sebagai penyangga IKN

Penajam (ANTARA) - Penambahan menara telekomunikasi (base transceiver station/BTS) di sejumlah wilayah yang tidak terjangkau akses internet di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur sangat penting karena sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) atau ibu kota negara Indonesia baru.

Penambahan menara telekomunikasi di sejumlah wilayah yang tidak terjangkau akses internet, menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara Jon Kenedi di Penajam, Senin, harus segara dilakukan sebagai daerah mitra Kota Nusantara. 

"Pelayanan harus dapat berjalan dengan baik terutama peningkatan jaringan internet," katanya.

Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Penajam Paser Utara diharapkan bekerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk dapat melakukan penambahan menara telekomunikasi di sejumlah wilayah yang tidak terjangkau akses internet.

Penambahan menara telekomunikasi itu, jelas dia, akan semakin banyak fasilitas pendidikan, pelayanan dan komunikasi dapat berjalan semakin lancar.

Baca juga: Penajam harapkan pemerintah pusat akomodir pegawai di wilayah IKN

DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara berkomitmen mendukung penambahan menara telekomunikasi untuk kemajuan kesejahteraan masyarakat di daerah berjuluk di daerah Benuo Taka itu.

"Saat ini jaringan internet telah menjadi kebutuhan yang sangat penting," ujarnya.

Pembangunan pelayanan berbasis digital harus terus ditingkatkan di Kabupaten Penajam Paser Utara, kata dia, karena akan beriringan dengan pembangunan dan perkembangan Kota Nusantara.

"Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai daerah penyangga Kota Nusantara, harus segera mengatasi masalah fasilitas pendukung yang berhubungan dengan komunikasi," kata Jon Kenedi.

Dinas Kominfo Kabupaten Penajam Paser Utara, saat ini telah menyiapkan lahan pada sembilan lokasi pembangunan menara telekomunikasi di sejumlah wilayah yang tidak terjangkau akses internet di daerah berjuluk Benuo Taka itu.

Lahan itu berada di Kecamatan Penajam tiga lokasi di Desa Bukit Subur, Giripurwa dan Desa Sidorejo, empat lokasi di Kecamatan Babulu di Desa Rintik, Gunung Makmur, Sumber Sari dan Desa Labangka Barat, serta di Kecamatan Sepaku dua lokasi di Desa Mentawir dan Karang Jinawi.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Penajam diminta perluas persawahan seiring IKN