Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengumpulkan pimpinan TNI berikut para komandan satuan di pelataran Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis, dan mengingatkan mereka untuk mawas terhadap situasi geopolitik terkini.
Prabowo saat membuka acara Simposium Geopolitik dan Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia yang dihadiri seribuan perwira TNI mengingatkan perang yang terjadi di Ukraina dan Gaza dapat memengaruhi stabilitas dunia dan kawasan, termasuk di antaranya di Indonesia.
“Ini saya pandang perlu karena perkembangan dinamika geopolitik berkembang begitu cepat dan pengaruh di satu wilayah dunia yang kelihatannya jauh dari kita di era sekarang pengaruhnya luar biasa kepada seluruh dunia. Contoh perang di Ukraina mengakibatkan harga BBM dunia naik luar biasa. Perang di Ukraina membuat pupuk menjadi mahal dan langka, kalau pupuk mahal dan langka akan memengaruhi produksi pangan di sebagian besar dunia. Kalau produksi pangan terpengaruh
akan mengakibatkan destabilisasi politik dan sosial,” kata Prabowo di hadapan para kepala staf TNI, pimpinan, dan komandan satuan.
Dia mengatakan belum tuntas perang di Ukraina, ternyata perang juga meletus di Gaza.
Baca juga: BRIN kaji penataan ruang wilayah pertahanan di Kaltim
“Perang di Gaza antara Israel dan Hamas akan berpengaruh kepada kita secara langsung ataupun tidak langsung karena hampir 90 persen rakyat kita adalah Muslim, dan kejadian-kejadian yang menyangkut dunia Islam pasti berpengaruh pada kondisi psikologis dan kondisi ketentraman rakyat kita,” kata Menhan RI.
Oleh karena itu, dia meminta para pimpinan TNI ikut mengantisipasi dampak situasi geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi dunia terhadap pertahanan dan stabilitas di Indonesia.
“Saya mengundang beberapa menteri, pelaku yang menguasai kondisi ekonomi kita untuk memberi gambaran apa yang kita hadapi, di mana nanti kesimpulannya adalah bahwa Indonesia begitu besar dan begitu kaya menguasai mineral-mineral kritis bagi kehidupan dunia di abad ke-21 ini sehingga mau tidak mau kita menjadi sasaran bagi kekuatan-kekuatan besar dunia, dan ini menyangkut hal-hal fisik yang ada di depan mata kita,” kata Prabowo Subianto.
Beberapa narasumber yang dihadirkan dalam simposium itu, antara lain Menteri Pertahanan RI sendiri sebagai pembicara kunci, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, CEO E-System Solutions FZ-LLC Habib Boukharouba, dan Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin.
Dalam acara itu yang pada sesi paparan berlangsung tertutup dihadiri sejumlah purnawirawan TNI, yaitu Jenderal TNI (Purn.) Wiranto, Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar, kemudian ada Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Wakil Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya Erwin S. Aldedharma.
Baca juga: Gubernur Lemhannas usulkan Angkatan Siber RI