Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyampaikan Pemerintah Indonesia berencana membuka rumah sakit (RS) lapangan di perbatasan antara Mesir dan Gaza, Palestina kemungkinan di Sinai, yang berbatasan langsung dengan Rafah, Gaza.
Prabowo menjelaskan rencana itu masih digodok, kemudian dia juga masih akan melapor lebih dulu ke Presiden RI Joko Widodo.
“Ada saran dari beberapa pihak di negara itu (Mesir, red.) sekitar itu malah kalau bisa rumah sakit lapangan. Jadi, ini sedang kami bahas nanti, apakah kita (Indonesia, red.) kirim rumah sakit lapangan,” kata Menhan Prabowo menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Pangkalan Udara (Lanud) Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga membagikan hasil komunikasi terbarunya dengan Menteri Pertahanan Mesir Jenderal Mohamed Ahmed Zaki. Menhan Mesir menyampaikan ke Prabowo bantuan yang saat ini mendesak, antara lain makanan.
“Menteri pertahanan Mesir malah meminta bantuan makanan yang lebih banyak. Jadi, ini nanti saya akan lapor ke Presiden,” kata dia.
Baca juga: Presiden Abbas tolak wacana Gaza dipisah dari Palestina
Prabowo menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus menambah bantuan untuk rakyat Palestina di Gaza, yang beberapa di antara mereka juga mengungsi di Mesir.
“Jadi, saya terus berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat di situ, dan kami akan mencari cara-cara yang nyata untuk membantu di situ,” kata Menhan Prabowo.
Sementara itu, untuk rencana mengirim kapal RS bantu KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 ke perairan Mesir dekat Gaza, Prabowo menyebut otoritas setempat di Mesir belum dapat mengeluarkan izin.
“Menteri Pertahanan Mesir saya kontak terus sama beliau. Beliau minta ditahan dulu karena untuk berlabuh begitu banyak kapal menunggu,” kata Prabowo.
Terlepas dari izin yang belum keluar, TNI Angkatan Laut telah mempersiapkan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 untuk menjalani misi kemanusiaan di perairan dekat Gaza.
Baca juga: Militer Israel curi jenazah di RS Al Shifa, Gaza
Kapal itu telah dicat berwarna putih mengingat fungsinya nanti sebagai rumah sakit bantu. Cat putih kapal berikut tanda salib (cross) berwarna merah pada beberapa bagian kapal sesuai dengan aturan internasional, yaitu Konvensi Jenewa dan San Remo Manual bahwa kapal rumah sakit untuk misi kemanusiaan dicat warna putih agar tidak menjadi sasaran tembak mereka yang berperang.
Sejak Kamis (30/11), KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 sandar di Dermaga Markas Komando Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI Angkatan Laut, Jakarta.
Kapal itu tidak hanya dalam keadaan siap untuk menjalankan misi kemanusiaan di perairan dekat Gaza, tetapi mengangkut bantuan sebanyak 80 truk yang di antaranya terdiri atas pampers (532 karung), pakaian anak-anak (600 karung), pakaian dewasa (700 karung dan 500 boks), susu (800 kardus), biskuit (650 dus), air mineral galon (1.254 galon), air mineral kardus (1.700 kardus), obat-obatan (460 kardus), selimut (450 karung), jaket (450 karung), dan mi instan (470 kardus).
Jumlahnya jika dikelompokkan sesuai wadah ada 4.080 kardus, 2.732 karung, 500 boks, dan 1.254 galon.
Baca juga: Indonesia mengutuk serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza
Komandan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono memastikan kapal siap berlayar lintas samudera untuk menuju perairan aman dekat Gaza demi membantu merawat dan memberikan pelayanan kesehatan kepada rakyat Palestina korban perang.
“Kapal ini sudah hampir setahun berlayar. Kami sudah melaksanakan misi operasi di Indonesia kemarin di Natuna. Kami laksanakan bakti sosial di sana. Saya rasa kami mampu melaksanakan (operasi) di negara-negara lain,” kata Komandan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di atas kapal, Jakarta, Kamis.
Jika nantinya Pemerintah Mesir mengizinkan Indonesia mengirimkan KRI dr. Radjiman sebagai kapal rumah sakit bantu ke perairan aman dekat Gaza, pelayaran itu menjadi misi pertama KRI dr. Radjiman melintasi samudera dan keluar dari perairan Indonesia.